“Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau bersumber dari peningkatan harga komoditas cabai merah, ikan cakalang/ikan sisik, rokok kretek filter, kentang, dan minyak goreng yang mengalami inflasi,” kata dia.
Kenaikan harga bahan pangan secara umum didorong oleh terbatasnya pasokan akibat faktor cuaca yang kurang kondusif.
Komoditas rokok kretek filter mengalami kenaikan harga didorong oleh berlanjut kebijakan kenaikan cukai harga tembakau sebesar 10 persen pada awal tahun 2023. Sementara peningkatan harga komoditas minyak goreng didorong oleh turunnya pasokan dari produsen.
Sementara, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Sumatera Barat tercatat mengalami penurunan tekanan inflasi pada Februari 2023.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada Februari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,13 persen (mtm), turun dibandingkan dengan realisasi Januari 2023 yang sebesar 0,44 persen (mtm).
“Secara tahunan, inflasi Februari 2023 tercatat sebesar 6,87 persen year on year atau lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi Januari 2023 yang sebesar 6,81 persen year on year,” katanya. (rdr/ant)