Agar Inflasi tetap Terkendali, Ini Upaya yang Sudah Dilakukan TPID Sumbar

Berbagai upaya yang dilakukan TPID tersebut diharapkan mampu menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan stabilitas harga di Sumatera Barat

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Endang Kurnia Saputra (kanan). ANTARA/Mario Sofia Nasution

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Barat terus aktif melakukan berbagai langkah pengendalian harga dan ketersediaan pasokan untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Endang Kurnia Saputra di Padang, Sumbar, Kamis mengatakan berbagai upaya pengendalian inflasi daerah yang telah dilakukan pada Februari 2023 mulai dari rapat koordinasi di beberapa kabupaten dan kota dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pasokan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Kemudian, melakukan pemantauan harga dan pasokan bahan pangan oleh satgas pangan serta pemerintah daerah di beberapa pasar kabupaten dan kota serta melakukan gerakan menanam cabai dan bawang merah di beberapa daerah.

Selanjutnya, menggelar bazar murah bekerja sama dengan Bulog dan terus melakukan komunikasi efektif melalui penerbitan surat edaran pemerintah daerah dalam menghadapi puasa Ramadhan dan Idul Fitri serta penyaluran dan harga patokan LPG tabung 3 kilogram.

“Berbagai upaya yang dilakukan TPID tersebut diharapkan mampu menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan stabilitas harga di Sumatera Barat,” katanya.

Inflasi gabungan dua kota di Sumatera Barat pada Februari 2023 didorong oleh inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi mencapai 0,69 persen (mtm) dengan andil inflasi 0,22 persen (mtm).

“Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau bersumber dari peningkatan harga komoditas cabai merah, ikan cakalang/ikan sisik, rokok kretek filter, kentang, dan minyak goreng yang mengalami inflasi,” kata dia.

Kenaikan harga bahan pangan secara umum didorong oleh terbatasnya pasokan akibat faktor cuaca yang kurang kondusif.

Komoditas rokok kretek filter mengalami kenaikan harga didorong oleh berlanjut kebijakan kenaikan cukai harga tembakau sebesar 10 persen pada awal tahun 2023. Sementara peningkatan harga komoditas minyak goreng didorong oleh turunnya pasokan dari produsen.

Sementara, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Sumatera Barat tercatat mengalami penurunan tekanan inflasi pada Februari 2023.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada Februari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,13 persen (mtm), turun dibandingkan dengan realisasi Januari 2023 yang sebesar 0,44 persen (mtm).

“Secara tahunan, inflasi Februari 2023 tercatat sebesar 6,87 persen year on year atau lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi Januari 2023 yang sebesar 6,81 persen year on year,” katanya. (rdr/ant)

Exit mobile version