PADANG, RADARSUMBAR.COM – PT. Semen Padang mendapatkan penghargaan dari Kementerian BUMN karena upayanya untuk menjaga lingkungan. Mulai dari konservasi hingga pemeliharaan hutan.
Upaya konservasi hingga berbuah penghargaan ini bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta.
Yang diawali dengan konservasi ikan bilih di sungai yang ada di kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang pada tahun 2018, kemudian berlanjut ke pembuatan kolam ikan bilih yang dilengkapi dengan tempat pemijahan, serta membuat laboratorium pemijahan.
“Sejak konservasi dilakukan, sudah dua kali kami melakukan pelepasan ikan bilih hasil konservasi ke habitat aslinya di Danau Singkarak.”
“Totalnya, lebih dari 7000 ekor. Padahal dari awal, jumlah ikan yang kami introduksi di kolam dan labor pemijahan jumlahnya 1000 ekor.”
“Artinya, ada hasil yang luar biasa dari upaya konservasi ini yang tentunya akan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar Danau Singkarak, khususnya nelayan ikan bilih,” bebernya.
Selanjutnya untuk penanaman mangrove di Sungai Pinang, PT Semen Padang bekerjasama dengan Lantamal II Padang menanam sebanyak 4.000 bibit mangrove di Pantai Manjuto.
Penanaman itu digelar dalam rangka memperingati Hari Mangrove se-Dunia, dan masuk Rekor MURI.
Karena, kegiatan penanaman bibit mangrove itu digelar serentak di 77 lokasi di Indonesia dengan total bibit mangrove yang ditanam sebanyak 1.000.377 batang.
Sedangkan, untuk budidaya kopi bantjah yang merupakan produk dari HKm Sikayan Balumuik, di Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, merupakan program pembinaan yang dilakukan CSR Semen Padang secara berkelanjutan yang telah dimulai sejak 2018.
Mulai dari penyediaan bibit, hingga pelatihan budidaya kopi dengan melibatkan komunitas Kopi Solok Radjo yang telah berpengalaman di Arabika.
“Kopi bantjah ini sudah masuk ke pasaran setelah dilaunching oleh Pak Wagub Sumbar, Audy Joinaldy pada 24 Januari 2023.”
“Mudah-mudahan, kopi bantjah ini terus maju dan berkembang, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat atau kelompok HKM Sikayan Balumuik yang mayoritas adalah masyarakat lingkungan dari perusahaan,” tutup Rinold. (rdr)