PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Syahendri Berkah mengatakan mulai terjadinya kenaikan permintaan di masyarakat menjadi penyebab sehingga sejumlah bahan kebutuhan pokok mulai bergerak naik di kota tersebut.
“Untuk itu Pemerintah Kota Padang akan menggelar operasi pasar, diharapkan mampu menekan laju kenaikan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat,” kata Syahendri di Padang, Kamis.
Menurut dia harga yang naik cukup tinggi seperti daging ayam, di awal Maret 2023 hanya Rp28 ribu satu kilogram kini naik jadi Rp38 ribu per kilogram (meningkat 35 persen).
Selain itu ada juga harga telur yang merangkak naik, juga harga cabai merah dan bawang merah.
“Jika harga naik tinggi maka kita akan gelar pasar murah untuk membuat harga kembali stabil. Di pasar murah itu sejumlah kebutuhan pokok akan dijual kepada masyarakat dengan harga normal mulai dari daging sapi, daging ayam, telur dan lainnya,” kata dia.
Sebelumnya Pemko Padang telah menggelar Operasi Pasar Murah di lima kecamatan di Kota Padang dan sasarannya memang menjaga harga barang kebutuhan pokok tetap normal.
“Kita terus melakukan pemantauan harga setiap harinya dan jika terjadi kenaikan kita akan coba tekan harga di pasar,” kata dia.
Sementara itu Kepala BI Perwakilan Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra mengatakan tingkat inflasi di provinsi tersebut dipengaruhi harga cabai merah, bawang merah hingga tiket pesawat.
“Ketiga komoditas ini yang harganya terus membandel dan kami terus berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar dalam menekan angka tersebut dengan melakukan serangkaian upaya bersama,” kata dia.
Apalagi terhadap cabai merah dan bawang merah serta telur yang saat ini harga mulai merangkak naik tentu harus menjadi perhatian bersama menjelang masuknya bulan Ramadan 1444 Hijriah.
Ia mengatakan BI Perwakilan Sumbar telah bekerja sama dengan Pemprov Sumbar dengan membuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dicanangkan beberapa waktu lalu.
BI Perwakilan Sumbar telah menjembatani dengan Pemprov Jawa Tengah untuk menambah kebutuhan cabai merah di Sumbar sehingga harga tetap tidak melambung tinggi.
Sementara untuk rencana jangka panjang, BI bersama Pemprov Sumbar menyuplai bibit cabai hingga alat produksi pertanian kepada petani yang ada di 19 kota dan kabupaten di Sumbar. (rdr/ant)