“Tahun ini India dan China akan memberikan setengah dari pertumbuhan global pada 2023,” tuturnya.
Kendati demikian, Georgieva mengklaim, sebagai ‘dokter’ ekonomi dunia, IMF terus melakukan koordinasi antar negara, baik itu dari sisi kebijakan moneter dan fiskal. Agar tidak terjadi hal-hal yang buruk dalam perekonomian dunia.
Hanya saja, segala upaya yang dilakukan IMF itu masih terus digentayangi dengan ketidakpastian global, terutama yang berasal dari ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan berbagai persoalan ekonomi dunia lainnya.
“Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, inflasi yang masih tinggi, pemulihan yang kuat tetap sulit dipahami,” jelas Georgieva.
Adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi dari IMF di bawah 3% untuk tahun ini, menandai adanya perkiraan pertumbuhan ekonomi terendah sejak tahun 1990, yang saat itu berada pada pertumbuhan rata-rata 3,8%. (rdr)