“Rasio NPF pembiayaan syariah pada triwulan IV-2022 berada pada level 1,90 persen, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III-2022 sebesar 1,98 persen,” kata dia.
Selanjutnya DPK perbankan syariah mengalami peningkatan pertumbuhan dari 17,77 persen secara year on year pada triwulan III-2022 menjadi 27,21 persen (yoy) pada triwulan IV-2022.
Menurut dia, peningkatan tersebut didorong oleh komponen deposito yang terakselerasi dari 7,85 persen (yoy) pada triwulan III-2022 menjadi 46,46 persen (yoy) pada triwulan IV-2022.
Sementara tabungan dan giro masing-masing tumbuh 16,01persen (yoy) dan 11,99 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 21,96 persen (yoy) dan 55,36 persen (yoy).
“Kondisi tersebut mengindikasikan preferensi masyarakat dalam menyimpan dana ke instrumen dengan imbal hasil lebih tinggi seiring berlanjutnya kenaikan suku bunga,” kata dia. (rdr/ant)