Kemudian, indikator ketiga berhubungan dengan dukungan sarana dan prasarana. Apakah jumlah pasar dan perusahaan angkutan kita lebih banyak dari daerah lain. Kemudian apakah Pelabuhan Teluk bayur kita lebih banyak mengeluarkan barang untuk diekspor. Termasuk dengan BIM, apakah banyak aktifitas ekspor antar pulau yang dilakukan lewat bandara. “Ini menjadi catatan kita, kalau memang Sumbar ingin jadi pusat perdagangan terkemuka di wilayah Sumatera, semua hal ini harus terpenuhi dulu,” tuturnya.
Lalu, indikator keempat adalah dukungan dari lembaga-lembaga di sektor perdagangan. Ada Kadin, Gapkindo, Apindo, dan lain sebagainya. “Termasuk dukungan serta keterlibatan perguruan tinggi, fasilitasi perbankan dan lembaga-lembaga yang bergerak di sektor perdagangan lainnya,” imbuhnya.
Kelima, adanya pengakuan lewat sertifikasi. Sumbar katanya, banyak mendapatkan pengakuan dalam sektor perdagangan baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu contoh produk yakni rendang. “Ini harus terus didorong, bagaimana komoditi dan produk dari sektor perdagangan ini lebih banyak mendapatkan pengakuan atau serfitikasi,” sebutnya.
Indikator terakhir, kata Novrial adalah atensi program dan kegiatan. “Ini perlu kita kaji, apakah dinas perindang di provinsi, kabupaten dan kota mendapatkan atensi dari pemerintah lebih banyak. Baik itu dalam bentuk program, kegiatan maupun anggaran,” jelasnya.
Narasumber lain Elyzawati yang juga seorang pelaku usaha, dalam pemaparannya membagikan kiat-kiat menjadi entrepreneur atau pengusaha.
Menurut pemilik Reffans House ini ada lima modal dasar yang perlu dimiliki oleh seseorang agar bisa menjadi seorang pengusaha.
Pertama kata perempuan yang akrab disapa Bunda Een Reffans itu, seseorang harus memiliki keyakinan. Seseorang harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan yang memberi rezki dan yakin dengan kemampuan diri sendiri. “Keyakinan terhadap diri sendiri akan menimbulkan kepercayaan diri,” ujar Ketua Harian Forum UKM Sumbar ini.
Kedua, sambung Elyzawati, seseorang harus memiliki semangat. “Semangat menjadi entrepreneur ini harus besar,” imbuh pensiunan Dinas Pendidikan Sumbar ini.
Lalu, modal ketiga yakni harus punya brand atau merek sendiri. Kalau ingin sukses, katanya kita harus beda dari orang lain. “Kita harus mampu bikin pasar sendiri. Produk kita harus beda dari produk orang,” sebutnya.
Kemudian, modal keempat adalah suguhkan yang orang butuhkan. “Bikin packaging (kemasan) yang menarik. Sesuatu yang mampu menarik orang lain untuk membeli,” ujarnya.
Modal terakhir kata Elyzawati adalah hilangkan semua ketakutan. “Takut merugi, takut tidak terjual dan ketakutan lainnya. Yang tidak boleh itu, takut kaya,” katanya sembari tertawa. (rdr)