Andre Rosiade: Pembangunan Infrastruktur Mesti Ramah Lingkungan dan Berdampak Positif bagi Masyarakat

Infrastruktur menjadi penopang peradaban suatu bangsa

Andre Rosiade membuka Seminar Sosialisasi BUMN dengan tema "Membangun Indonesia dengan Aman dan Ramah Lingkungan, di Hotel Truntum Padang, Kamis (22/6/2023). (Foto: Adiyansyah Lubis/radarsumbar.com)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade berharap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah berdampak positif bagi masyarakat dan ramah lingkungan ditengah kondisi perubahan iklim yang mengancam.

Hal ini disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini saat membuka secara virtual Seminar Sosialisasi BUMN dengan tema “Membangun Indonesia dengan Aman dan Ramah Lingkungan, di Hotel Truntum Padang, Kamis (22/6/2023).

Acara ini dihadiri ketua panitia yang juga Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar Nurhaida dan dua narasumber yakni akademisi Unand Ilham Aldelano Azre dan Produk Manajemen Retail Semen Indonesia Group (SIG) Victorio Nafalino.

Andre dalam sambutannya, menjelaskan pembangunan infrastruktur sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan kontur geografis yang khas. “Infrastruktur menjadi penopang peradaban suatu bangsa,” ujarnya.

Karena itu, kata anggota Komisi VI DPR RI ini, pemerintah terus berupaya meningkatkan konektivitas antar kawasan serta berupaya melakukan pemerataan dengan memprioritaskan pembangunan di daerah dan desa.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas untuk menuju visi Indonesia Maju 2045, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus kebijakan pemerintah di tahun 2023.

Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini menegaskan, pemerintah memiliki dua prioritas yang berkaitan dengan infrastruktur di 2023. Pertama, mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas nasional. Kedua, mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain Kementerian PUPR, sebut Andre, instansi lain yang berperan penting dalam pembangunan infrastruktur ini adalah Kementerian BUMN. “Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, BUMN memiliki kemampuan strategis untuk mendukung perwujudan agenda pembangunan negara,” tuturnya.

Sementara itu, narasumber Ilham Aldelano Azre yang juga dosen Unand dalam pemaparannya menjelaskan bahwa hampir 60 persen lokomotif ekonomi negara ini dikuasai BUMN. BUMN katanya bertanggung jawab melakukan kegiatan pembangunan berkelanjutan salah satunya dengan cara menggalakkan energi bersih yang tidak merusak lingkungan.

Pemerintah mendorong pembangkit ramah lingkungan pada tahun 2045 menggantikan peran batubara yang dianggap banyak menghasilkan polusi dan merusak lingkungan.

“Karena itu, badan usaha negara harus berpartisipasi dalam pembangunan yang ramah lingkungan dan ikut membantu masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR,” ujarnya.

Katanya, PT Semen Padang sebagai perusahaan semen yang tergabung di dalam Semen Indonesia Group (SIG) mengaplikasikan tanggung jawabnya dengan cara melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meminimalisir kerusakan lingkungan. Seperti menggalakkan program bank sampah, dan penanaman pohon kaliandra.

“Semen Padang menggalakkan penanaman pohon kaliandra. Pohon kaliandra akan tetap tumbuh kendati ditebang. Ini merupakan program jangka panjang, seberapa besar kayu yang nantinya dihasilkan dari kaliandra untuk menggantikan keberadaan batu bara. Kemudian ada juga program bank sampah. Program ini bisa menghasilkan tambahan pendapatan bagi masyarakat,” ujar komite PT Semen Padang ini.

Produk Manajemen Retail Semen Indonesia Group (SIG) Victorio Nafalino mengatakan, produksi semen katanya tidak 100 persen ramah lingkungan. Namun, BUMN khususnya SIG saat ini terus berupaya untuk meminimalisir efek samping dari produksi semen tersebut. Caranya dengan menerapkan standar industri hijau. “Kita di Semen Indonesia Group sudah dapatkan sertifikat ini. Sementara Semen Padang masih dalam proses,” tutur pria asal Padangpanjang ini.

Di samping itu, kata Victorio, dalam memproduksi semen, SIG juga menerapkan teknologi pengelolaan air dan pengelolaan limbah. Lalu juga ada pendampingan berdedikasi. “Artinya, masyarakat bisa menggunakan jasa pendampingan yang disediakan SIG. Mereka bisa tanya-tanya soal pekerjaan konstruksi saat mereka hendak membangun rumah menggunakan produk semen dari SIG,” ujarnya.

Selain itu kata Victorio, SIG juga menyediakan pelatihan tukang. Baru-baru ini SIG menyelenggarakan pelatihan bagi 3.400 tukang. “Kita berikan pelatihan tentang bagaimana mengaduk semen yang benar. Sehingga rumah yang kita bangun tahan lama. Tujuannya, minimal masyarakat paham dengan ilmu konstruksi.

Ia menyebut, SIG tergabung dari beberapa pabrik semen di Indonesia di antaranya Semen Gresik, Semen Andalas, Dynamix, Semen Padang, Semen Baturaja, Semen Tonasa, dan Semen Thang Long. Penggabungan beberapa perusahaan semen ini katanya adalah untuk menghadapi tantangan dan gempuran produk lain terutama produk dari luar. “Khusus di Jakarta saja ada 20 brand semen yang ada di pasaran,” ujarnya. (rdr)

Exit mobile version