PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat melalui Dinas Perdagangan berupaya mengantisipasi kenaikan harga daging ayam di kota setempat dengan melakukan pemantauan berkelanjutan.
“Kita terus lakukan pemantauan terhadap harga daging ayam dan seluruh kebutuhan pokok di pasar,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Padang Syahendri Berkah di Padang, Kamis.
Menurut dia jika terjadi kenaikan maka pihaknya langsung melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional untuk menekan harga kebutuhan pokok.
Pihaknya juga telah melakukan rapat dan diskusi bersama distributor daging ayam di Kota Padang, memang ditemui kenaikan harga dan ini disebabkan harga pakan ayam yang naik.
“Masalah harga daging ini banyak berkaitan dengan harga pakan dan ini yang menjadi penyebab utamanya,” kata dia.
Sementara itu salah seorang pedagang, Wandi mengatakan kenaikan harga daging ayam memang dirasakan dalam beberapa waktu terakhir.
Ia menyebutkan harga daging ayam ini mencapai Rp36 ribu per kilogram dan saat ini memang mulai mengalami penurunan hingga Rp26 ribu per kilogram.
“Ini harga di pasar ya, kalau di kandang tentu akan lebih murah,” kata dia.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat daging ayam menjadi pendorong inflasi di daerah setempat sepanjang Juni 2023. Harga daging ayam sendiri mengalami kenaikan harga sebesar 11,33 persen dan memiliki andil 0,16 persen.
“Secara agregat, gabungan dua kota yakni Padang dan Bukittinggi, Sumbar tercatat mengalami deflasi m-to-m sebesar 0,03 persen,” kata Kepala BPS Sumbar Sugeng Ariyanto.
Ia menyebutkan angkutan udara menjadi pendorong deflasi terbesar di bulan ini karena terjadi penurunan harga mencapai 11,02 persen dengan andil mencapai 0,22 persen. Angka ini diikuti komoditi jengkol yang mengalami penurunan harga 23,60 persen dengan andil deflasi sebesar 0,06 persen.
Sementara itu petai juga mengalami penurunan harga sebesar 14,44 persen dengan andil sebesar 0,03 persen dan cabai hijau juga mengalami penurunan harga sebesar 11,21 persen dengan andil 0,01 persen.
Sejumlah komoditi juga menjadi pendorong terjadinya inflasi di Sumbar pada bulan Juni secara m to m yakni harga daging ayam ras yang mengalami kenaikan harga 11,33 persen dan andil inflasi sebesar 0,16 persen dan diikuti cabai merah dengan kenaikan harga 8,56 persen dan andil sebesar 0,08 persen.
Kemudian harga ikan cakalang atau sisik, harga sewa rumah dan harga kontrak rumah memiliki andil inflasi sebesar 0,02 persen. Selanjutnya harga mobil, bawang putih, buncis, daun seledri dan wortel memiliki andil inflasi 0,01 persen.
“Untuk kenaikan harga cukup tinggi terjadi pada daun seledri sebesar 24,20 persen, buncis 15,12 persen, wortel 10,30 persen dan bawang putih naik 7,35 persen,” kata dia. (rdr/ant)