Semen Padang Lakukan Panen Perdana Kaliandra di Area Reklamasi Bekas Tambang

Kaliandra merah ini ditanam pada tahun 2022, sudah bisa dipanen dan siap untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang dapat mensubstitusi batubara.

Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa melakukan panen perdana tanaman kaliandra di area reklamasi bekas tambang batu kapur. Kaliandra yang ditanam pada tahun 2022 ini akan digunakan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara pada proses produksi semen. (dok. Humas)

Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa melakukan panen perdana tanaman kaliandra di area reklamasi bekas tambang batu kapur. Kaliandra yang ditanam pada tahun 2022 ini akan digunakan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara pada proses produksi semen. (dok. Humas)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Pengambilalihan Pabrik dari Belanda, PT Semen Padang melakukan panen perdana tanaman kaliandra yang ditanam sebanyak 4000 batang di area reklamasi bekas tambang batu kapur perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara tersebut, Jumat (7/7/2023).

Panen tanaman berkalori tinggi dengan nama latin Calliandra calothyrsus yang berasal dari Meksiko dan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan bakar yang dapat mensubsistusi batubara itu, dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa, bersama Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra.

Pada panen kaliandra itu, turut hadir sejumlah staf pimpinan PT Semen Padang. Di antaranya, Kepala Departemen Tambang & Pengelolaan Bahan Baku Sumarsono, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan Iskandar Z Lubis, Kepala Unit Operasi Tambang Hendri Priparis, dan Kepala Unit Perencanaan & Pengawasan Tambang Dedi Muhamad Sidiq.

Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa mengatakan ada sekitar 4000 kaliandra merah yang ditanam di area reklamasi bekas tambang batu kapur ini.

Kaliandra merah ini ditanam pada tahun 2022. Dan, sekarang ini ribuan tanaman kaliandra itu sudah bisa dipanen dan siap untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang dapat mensubstitusi batubara.

“Sebenarnya kaliandra merah di area reklamasi bekas tambang ini sudah dipanen sejak Juni kemarin. Penan hari ini hanya simbolisnya saja.”

“Rencananya dipertengahan Agustus mendatang, kaliandra merah yang dipanen ini akan kami gunakan untuk uji coba sebagai bahan bakar produksi semen di pabrik Indarung V,” kata Asri Mukhtar didampingi Direktur Operasi Indrieffouny Indra

Untuk uji coba tersebut, kata Asri Mukhtar melanjutkan, PT Semen Padang menyiapkan sekitar 150 ton kaliandra.

“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Semen Padang saat ini juga tengah melakukan panen kaliandra merah di beberapa kawasan perhutanan sosial di Sumbar yang penanamannya juga dilakukan bersamaan dengan kaliandra merah yang dipanen di area reklamasi bekas tambang ini,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Operasi Indrieffouny Indra menyebut saat ini PT Semen Padang tengah gencar melakukan penanaman kaliandra merah di lingkungan perusahaan.

Bahkan selain di area reklamasi bekas tambang batu kapur, PT Semen Padang juga menyiapkan sekitar 19 Ha lahan emplasemen perusahaan untuk ditanami kaliandra merah.

“Kaliandra merah ini adalah bahan bakar energi terbarukan. Kaliandra yang dipanen hari ini merupakan bibit yang dibawa dari Sulawesi Selatan.”

“Bibit ini kemudian kami kembangkan dan dimanfaatkan untuk mendukung pemerintah daerah dalam program pemberdayaan masyarakat sekitar perhutanan sosial,” kata Indrieffouny.

Pemberdayaan masyarakat sekitar perhutanan sosial melalui penanaman kaliandra ini, juga sejalan dengan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang Pengembangan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).

Bahkan bersama dengan KLHK, PT Semen Padang telah menandatangani keasanggupan/deklarasi mendukung usaha pengembangan KUPS di Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2023.

Sebagai bentuk kesanggupan tersebut, PT Semen Padang juga telah bekerjasama dengan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh untuk penyediaan 500 ribu bibit kaliandra merah.

“Kebutuhan kita 100 juta bibit. Tahap awal ini dimulai dengan 500 ribu bibit. Disamping kerjasama dengan Politeknik Pertanian Payakumbuh, kita juga telah membudidayakan sekitar 140 ribu bibit kaliandra dilahan sendiri,” ujarnya.

“Artinya, jauh sebelum penandatangan kesanggupan/deklarasi tersebut, kami di Semen Padang juga sudah bekerjasama dengan masyarakat sekitar perhutanan sosial atau KUPS untuk menanam kaliandra merah.”

“Karena, kaliandra merah bernilai ekonomis. Selain batangnya bermanfaat sebagai bahan bakar alternatif, daunnya juga bisa untuk pakan ternak dan bunganya untuk konsumsi madu,” tutup Indrieffouny. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version