PADANG, RADARSUMBAR.COM – Rombongan dari Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) berkunjung ke PT Semen Padang untuk mengetahui program lingkungan dan pemanfaatan Alternatif Fuel and Raw Material (AFR) oleh perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara tersebut, Jumat (7/7/2023).
Rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang itu, disambut Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri, dan sejumlah staf pimpinan PT Semen Padang.
Diantaranya, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan Nur Anita Rahmawati, Kepala Unit HSE Musytaqim Nasra, dan Kepala Unit Penunjang Produksi Muhammad Ikhlas.
Oktoweri dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada rombongan IMT-GT yang telah datang berkunjung ke PT Semen Padang.
“Kami merasa terhormat atas kunjungan delegasi IMT-GT ke Semen Padang ini. Dan, kami siap memberikan segala informasi tentang pemanfaatan AFR dan juga program lingkungan yang kami lakukan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Oktoweri juga menyampaikan tentang Pabrik Indarung I yang didirikan Belanda pada 18 Maret 1910.
Dimana, pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu sudah resmi ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya Nasional pada Februari 2023, dan akan segara diusulkan menjadi warisan dunia.
“Sekarang ini, kami di Semen Padang bekerjasama dengan pihak terkait lainnya, tengah mengusulkan Pabrik Indarung I ini bisa dijadikan warisan dunia.”
“Karena, pabrik Indarung 1 ini bernilai sejarah. Bahkan, budaya beton di Indonesia dan Asia Tenggara dimulai dari Pabrik Indarung 1 ini,” bebernya.
PT Semen Padang, lanjut Oktoweri, merupakan bagian dari SIG bersama dengan PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Semen Baturaja dan Solusi Bangun Indonesia, serta Thang Long Cement Company (TLCC) di Vietnam.
“Sekarang ini, SIG telah menjadi industri semen terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
Selain itu, Oktoweri juga menyampaikan upaya-upaya PT Semen Padang untuk program kelestarian lingkungan berupa mencari sumber energi baru terbarukan, dan AFR.
Salah satunya, pemanfaatan kaliandra merah yang diimplementasikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dengan memberdayakan masyarakat sekitar perhutanan sosial untuk menanam kaliandra.
“Kaliandra merah ini tanaman yang bernilai ekonomis. Kayunya bisa dimanfaatkan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara. Dan, kami di Semen Padang siap menjadi offtaker dari kayu kaliandra yang ditanam masyarakat.”
“Kemudian daunnya, juga bisa untuk pakan ternak dan bunganya untuk konsumsi madu. Bahkan dengan menanam kaliandra, juga membuat unsur hara tanah meningkat,” kata Oktoweri.
Program lingkungan lainnya, sebut Oktoweri, adalah mendukung budidaya kopi kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sikayan Balumuik di Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
“Dukungan tersebut berupa memfasilitasi para kelompok HKm untuk belajar cara pembibitan kopi, penanaman hingga panen,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Penunjang Produksi Muhammad Ikhlas dalam persentasi yang disampaikan kepada delegasi IMT-GT menjelaskan beberapa tujuan dari pengelolaan AFR di PT Semen Padang.
“Selain untuk mengendalikan pencemaran lingkungan, tujuan limbah tersebut dimanfaatkan sebagai AFR juga untuk memperlambat terjadinya pemanasan global,” katanya.
Selain itu, Muhammad Ikhlas juga memaparkan beberapa AFR yang dimanfaatkan PT Semen Padang. Di antaranya, Fly Ash dan Bottom Ash, serta Driling Cutting Cement sebagai Alternatif Raw Material.
Kemudian, limbah Non B3 berupa cangkang sawit dan sekam padi sebagai alternatif fuel, termasuk sampah terpilah yang dikumpulkan melalui program Nabuang Sarok PT Semen Padang.
“Nabuang Sarok ini merupakan program berbasis aplikasi yang dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam menanggani persoalan sampah.”
“Sampah yang dimpulkan adalah sampah terpilah berupa plastik, kayu, minyak jelantah, kertas, daun dan ranting, serta tekstil seperti handuk, jeans, dan kaos bekas,” katanya.
Kasubdit Tanggap Darurat Direktorat Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan Non B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Haneda Sri Mulyanto, yang mendampingi rombongan IMT-GT itu mengatakan, IMT-GT ini dibentuk untuk mempercepat integrasi ekonomi antar provinsi dan negara Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Pada periode 2023-2025, Indonesia melalui KLHK menjadi standing chair untuk ekonomi Working Group on Environment (WGE) yang berfokus pada kegiatan low carbon economy, sekaligus menjadi tuan rumah penyelenggara 3rd IMT-GT Meeting yang sekarang berlangsung di Padang. 3rd IMT-GT Meeting ini digelar dua hari, yaitu 6-7 Juli 2023.
“Salah satu tujuan kami adalah ingin belajar serta mengetahui tentang bagaimana pengelolaan AFR dan apa-apa saja program lingkungan yang ada di Semen Padang.”
“Karena, saya mendengar bahwa perusahaan ini fokus akan pengelolaan AFR, serta berupaya dalam mencari dan mengembangkan sumber energi baru terbarukan untuk energi yang lebih ramah lingkungan,” katanya. (rdr)