PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pertamina membantah telah mengurangi pasokan gas bersubsidi LPG 3 kilogram di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Sales Area Manager (SAM) Pertamina Sumbar, Narotama Aulia Fazri mengatakan, pihaknya telah menyalurkan 107 persen kuota gas LPG 3 kilogram selama beberapa waktu belakangan ini.
Narotama tidak menampik bahwa penambahan gas LPG 3 kilogram berdasarkan informasi yang beredar dan aspirasi Anggota DPR RI Komisi VI, Andre Rosiade.
“Untuk memperkuat stok di pangkalan, sesuai aspirasi dari Pak Andre Rosiade tadi juga menjawab kebutuhan masyarakat untuk memperkuat stok, kami salurkan lagi dalam beberapa hari ke depan yang sudah dimulai sejak Minggu kemarin, 240 ribu tabung tambahan untuk seluruh Sumbar,” katanya.
Secara keseluruhan, kata Narotama, kuota gas LPG 3 kilogram di Sumbar mencapai 131 ribu metrik ton dalam satu tahun.
“Bahkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, kami menyalurkan lebih dari 2 juta tabung, dibanding tahun lalu. Jadi, peningkatan penyaluran itu sudah kami lakukan,” katanya.
Narotama juga mewanti-wanti pangkalan yang menjual gas LPG 3 kilogram di luar Harga Eceran Tertinggi (HET) di Sumbar, yakni Rp17 ribu.
Jika harga gas dijual di pangkalan di luar HET, ia meminta masyarakat langsung melaporkan kepada pihaknya melalui layanan Call Center 135 atau langsung ke kantor Pertamina Sumbar di Jalan Veteran, Kecamatan Padang Barat.
“Kami akan langsung sanksi pangkalannya, tapi apabila di pengecer, memang jangkauan kami tidak sejauh itu, jadi media bisa membedakan, kami meminta pengecer tidak perlu menjual di atas HET, sehingga itu yang membuat membeli LPG (3 kilogram) dengan harga mahal),” katanya.
Ketika disinggung terkait pelaku pengoplosan gas LPG 3 kilogram yang ditangkap beberapa waktu lalu oleh kepolisian, Narotama mengaku sudah berkoordinasi dengan Polresta Padang dan mengapresiasi temuan tersebut
“Karena pengoplos inilah yang menjadi penyebab kelangkaan salah satu kelangkaan gas LPG 3 kilogram di pasaran, harusnya langsung dijual ke masyarakat, namun dioplos dan dijual dalam harga seperti Bright Gas yang harganya keekonomian,” katanya.
“Sejauh ini hasil penyelidikan kepolisian belum ada laporan keterlibatan pangkalan atau agen, jika ada pasti kami sanksi, seperti yang sudah-sudah kami lakukan sebelumnya,” sambung Narotama.
Dirinya menilai, kelangkaan gas LPG 3 kilogram terjadi karena ada peningkatan kebutuhan masyarakat. Untuk menjawab itu, pihaknya sudah mendropping gas LPG 3 kilogram tambahan.
“Selain itu ada pihak-pihak yang melakukan penyelewengan, kemudian ada peningkatan kebutuhan masyarakat, terus ada pihak-pihak tidak berhak, tapi ikut juga menggunakan, kira-kira itu,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang warga Pitameh Lubukbegalung, Kartini (53) mengatakan, dirinya harus bersusah payah mencari gas LPG 3 kilogram karena saking susah didapatkan.
“Ada dijual di pengecer, harganya itu bisa di kisaran Rp23 ribu hingga Rp25 ribu. Saya berharap harga gas (LPG 3 kilogram) bisa turun lagi lah,” ujar perempuan paruh baya tersebut. (rdr-008)