BI Terapkan QRIS untuk Setor hingga Tarik Tunai, Paling Cepat Berlaku Mulai 1 September 2023

Ilustrasi QRIS. (Foto: Dok. Istimewa)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Bank Indonesia (BI) memberikan ‘kado spesial’ untuk RI di hari ulang tahunnya yang ke-78. Kado yang dimaksud berupa peluncuran QRIS TUNTA, yakni QRIS yang dipakai untuk Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai. Ada juga uji coba QRIS antar negara (cross-border) Indonesia-Singapura.

“Hari ini kita menghadiahkan NKRI kemerdekaan ke-78 dengan QRIS Tuntas dan juga dimulainya uji coba kerja sama QRIS antara Indonesia dengan Singapura setelah berhasil dengan Thailand dan Malaysia,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo pada acara peluncuran QRIS Tuntas, Kamis (17/8/2023) dikutip dari laman detik.

Perry menjelaskan penerapan QRIS Tuntas ini berlaku efektif paling cepat 1 September 2023 hingga paling lambat 30 November 2023. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi penyedia jasa pembayaran (PJP) untuk menyiapkan sistemnya.

“Implementasinya QRIS Tuntas bagi PJP yang telah siap mengembangkan fitur ini secepat-cepatnya 1 September dan selambat-lambatnya 30 November 2023 tergantung kesiapan dari teknologi masing-masing lembaganya,” jelasnya.

Menurut Perry, peluncuran QRIS Tuntas ini sudah melalui berbagai tahapan, termasuk uji coba yang dilakukan Bank Indonesia bersama dengan dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan perwakilan PJP.

“Untuk itu kami komitmen antara Bank Indonesia dengan industri dengan seluruh PJP segera bisa mengadopsi fitur QRIS Tuntas ini, termasuk penyesuaian sistem dan persiapan lainnya,” tambah Perry.

Sementara untuk uji coba QRIS cross-border antara Indonesia dengan Singapura, Perry menjelaskan bila sebelumnya QRIS cross-border ini telah sukses dilakukan dengan Thailand dan Malaysia. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, akhirnya BI bersama bank sentral Singapura memutuskan untuk mulai uji coba pada 17 Agustus ini.

Menurutnya dengan adanya QRIS antara Indonesia dan Singapura ini akan dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara secara lebih efisien, khususnya bagi UMKM dan sektor pariwisata. (rdr)

Exit mobile version