Otoritas Jasa Keuangan juga mencatat hasil SNLIK tahun 2022 masih menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan kelompok pelajar relatif masih rendah.
Literasi keuangan usia 15-17 tahun sebesar 43,28% (nasional 49,68%) dan inklusi keuangan usia 15-17 tahun sebesar 69,30% (nasional 85,10%).
“Oleh karena itu diperlukan suatu upaya khusus untuk meningkatkan tingkat penggunaan dan pemahanan produk jasa keuangan bagi generasi muda pada umumnya dan kelompok pelajar pada khususnya,” kata Untung.
Ia menambahkan, OJK Sumbar terus mendukung peningkatan inklusi keuangan dan penanaman budaya menabung sejak dini bagi para pelajar dan mahasiswa melalui Program KEJAR. (rdr)