PADANG, RADARSUMBAR.COM – Komitmen PT Semen Padang untuk memajukan masyarakat Bancah, Sikayan Balumuik Limau Manih, Kecamatan Pauh terus diwujudkan. Kali ini, masyarakat petani kopi akan mendapatkan pendampingan budidaya kopi robusta.
Pada Januari 2021, Presiden Joko Widodo resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial. SK itu berupa memberikan izin aktivitas masyarakat di dalam hutan lindung.
Di Kota Padang hutan sosial itu ada Hutan Kemasyarakatan Sikayan Balumuik Limau Manih, Kecamatan Pauh. Luasnya sekitar Rp300 hektar. Dengan kewenangan itu menjadi potensi bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian, karena masyarakat sudah berada dalam hutan.
“Karena masyarakat sudah berada dalam hutan. Tidak mungkin lagi kita keluarkan. Untuk itukita berikan akses untuk mengelola hutan dengan menanam tanaman produktif,”sebut Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozawardi, Selasa (14/9/2021) lalu.
Dikatakannya, dengan memberi akses pada masyarakat tidak ada lagi penebangan hutan baru. Sehingga hutan lebih terjaga oleh masyarakat. Agar masyarakat terus produktif, maka pemerintah memberikan pembinaan. Di Bancah, Sikayan Balumuik dikembangkan budidaya kopi.
“Kita mendukung upaya masyarakat Bancah meningkatkan perekonomian dengan menanam kopi. Kita apresiasi dengan perhatian dari PT Semen Padang sebagai bentuk kepeduliannya pada masyarakat,” kata Yozawardi.
Diakuinya, kepedulian perusahaan ikut membina masyarakat petani kopi sangat membantu dalam menjaga kelestarian hutan. Karena Sikayan Balumuik adalah daerah tangkapan air (DAT) atau catchment area bagi Kota Padang. “Jika masyarakat sudah sejahtera mereka tidak akan merambah hutan lagi. Tidak ada penebangan liar,” harapannya.
Ketua Hutan Kemasyarakatan (HKM) Sikayan Balumuik, Salmi Achyar bersyukur dengan perhatian CSR Semen Padang dalam mengelola HKM Sikayan Balumuik. Mulai dari dukungan akses jalan, berupa bantuan semen. Kemudian perhatian pada petani kopi. “Jadi kami dalam HKM itu, ada kelompok tani kopi. Sekarang ini mendapatkan perhatian dari CSR Semen Padang. Kita sangat bersyukur, usaha masyarakat mendapatkan dukungan,”katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Kopi Bancah, Sikayan Balumuik Limau Manih, Yulisman mengaku mendapatkan harapan baru setelah ada pembinaan dari CSR Semen Padang. Karena mereka sudah bertemu dengan pengelola kopi Solok Rajo. Ada banyak pemahaman yang harus mereka pelajari untuk mengembangkan kopi. Mulai dari penanaman sampai pemasaran.
“Semen Padang sudah mempertemukan kami dengan Solok Rajo. Ternyata banyak yang harus kami pelajari. Semoga kami terus mendapatkan perhatian dari Semen Padang,” katanya.
Persoalan yang membelit petani saat ini, adalah kemampuan pengelolaan kopi tidak merata seluruh petani. Bibit yang ditanam, tidak bibit unggul. Sehingga ada yang berbuah ada yang tidak. Akibatnya, petani rugi 2,5 tahun menunggu panen. Sementara hasilnya tidak mengembirakan. Petani Kopi Bancah sudah menanam kopi sejak 2017. Kini sudah panen, tapi hasilnya tidak maksimal.
Sebagian ada yang berbuah banyak, ada yang tidak berbuah sama sekali. Kendati petani sudah ada yang panen hingga 200 Kilogram perbulan. Tapi untuk harga mereka masih tertinggal. Karena penanganan pascapanen juga tidak baik. “Kita berharap nantinya kita bisa dibantu dengan bibit unggul,” harapnya.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri menjelaskan komitmen PT Semen Padang untuk memajukan masyarakat petani Sikayan Balumuik, tidak hanya dalam jangka pendek. Namun jangka panjang dengan banyak program. “Ini tidak untuk jangka pendek. Untuk apa kita kejar sekarang, hasilnya tidak memadai. Makanya kita merancang kerjasama yang sifatnya jangka panjang untuk kemajuan masyarakat,” sebut Oktoweri.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang Rinold Thamrin menambahkan, upaya CSR PT Semen Padang menggagas kerjasama bersama Dinas Kehutanan, Komunitas Kopi Solok Rajo dan petani kopi Bancah, Sikayan Balumuik. “Kita ingin perekonomian masyarakat di Sikayan Balumuik dapat meningkat dengan budi daya kopi ini,”sebutnya.
Dikatakannya, PT Semen Padang melihat ada potensi besar ada di Sikayan Balumuik. Tidak hanya kopi, tapi potensi lainnya seperti pariwisata. Khusus untuk kopi katanya, bagaimana petani menanam kopi yang benar sampai dengan pemasarannya. Komunitas Kopi Solok Rajo sudah sempat melihat. Ternyata, apa yang dilakukan petani kopi Bancah tidak sepenuhnya benar.
Mulai dari pola penanamannya sampai penanganan pascpanen. Pengetahuan petani kopi masih minim, bibit asal saja. Sementara harga ditentukan oleh penanganan dari bibit hingga penanganan pascapanen. Jika petani mengetahui menghasilkan kopi berkualitas, maka sangat berpengaruh dengan pendapatan. Semakin baik kualitas, makin mahal harganya.
“Harapannya, Solok Rajo sudah berpengalaman di Arabika, di Sikayan Balumuik adalah Rosbusta. Bagaimana nanti kawan-kawan Solok Rajo berbagi ilmu dan membuka pasar bagi Rosbuta Kopi Bancah,” katanya.
Menurutnya, kerjasama pengembangan Kopi Bancah melibatkan banyak pihak. Makanya kita harus dudukan, hak dan tanggung jawab. Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, komitmen PT Semen Padang untuk memajukan petani di Kawasan Bancah Limau Manih Selatan, merupakan salah satu dari berbagai program yang digulirkan perusahaan di nagari tersebut.
Berbagai program yang dilaksanakan perusahaan tersebut, kata Nur Anita, merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam menjaga hubungan harmonis antara masyarakat lingkungan dengan perusahaan. “Hubungan harmonis ini akan berimpilkasi pada dukungan terhadap perusahaan dan pada gilirannya terwujudnya reputasi perusahaan,” imbuh Nur Anita.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Limau Manis, Syarifuddin Dt Bungsu menyebutkan, kehadiran PT Semen Padang di Limau Manih sudah sangat dirasakan masyarakat. Dimulai dengan membentuk Forum Nagari, sampai bantuan-bantuan insidentil yang sangat meringankan beban warga.
“Berbicara PT Semen Padang, kami akui, sudah sangat dirasakan kehadirannya di Limau Manih. Tidak kami minta, tapi mereka yang memberi,”sebutnya. Apalagi dengan adanya rencana CSR Semen Padang memberikan pembinaan bagi petani Kopi Bancah. Niat itu jelas sangat membantu warga Limau Manih yang dominan berprofesi sebagai petani. (rdr)