PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan program untuk mengembangkan bisnis para pelaku Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) bidang kuliner.
“Kami sebagai pengurus Kadin Sumbar yang baru dilantik pada Juli lalu berkomitmen untuk pengembangan UMKM di Ranah Minangkabau, terutama bidang kuliner,” kata Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Kadin Sumbar Yulviadi, Rabu (30/8/2023).
Ia mengatakan, Kadin sebagai organisasi induk dunia usaha memandang kuliner merupakan potensi besar yang dimiliki Sumbar untuk kelas UMKM, karena memiliki citarasa yang enak dan layak dijual.
“Kuliner Sumbar adalah potensi besar yang harus dikembangkan, dan rata-rata setiap daerah itu punya kuliner khas masing-masing. Baik itu kuliner kering maupun basah,” katanya,
Oleh karenanya, kata pria yang akrab disapa Abang Adek itu, Kadin Sumbar ingin turut berkontribusi dalam memajukan UMKM kuliner itu, yang secepatnya akan dituangkan dalam bentuk program kerja.
“Beberapa waktu lalu kami telah menggelar rapat terkait pengembangan UMKM di Sumbar. Berbagai potensi telah dipetakan, salah satunya kuliner,” katanya.
Ia membeberkan program yang tengah disiapkan Kadin Sumbar itu meliputi pendampingan serta edukasi bisnis kepada pelaku UMKM kuliner, strategi pemasaran, hingga membuka peluang pasar baru.
Pihaknya juga berupaya menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya kemasan produk, kelengkapan usaha seperti Izin Produksi Rumah Tangga (PIRT) dan izin usaha, strategi promosi, hingga digitalisasi dalam pemasaran.
“Program Kadin Sumbar diharapkan bisa memajukan usaha kuliner Sumbar sehingga produk dapat menembus pasar mulai dari lokal, provinsi, nasional, hingga luar negeri,” katanya.
Ia menyatakan misi yang disiapkan oleh organisasi adalah UMKM naik kelas dan mampu membuka pasar baru.
Abang Adek juga mengapresiasi para pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan digitalisasi dalam pemasaran produk, menurutnya praktik tersebut harus terus dimaksimalkan dengan garapan yang inovatif serta menarik.
“Dalam skala besar kami menargetkan terbentuknya Creative Hub sebagai simpul yang menghubungkan para pelaku ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata. Untuk mewujudkannya tentu butuh perhatian bersama termasuk pemerintah,” tuturnya. (rdr/ant)