PADANG, RADARSUMBAR.COM – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream, berperan sebagai kontributor utama produksi minyak dan gas (migas) nasional. Pada tahun 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional.
“Berdasarkan data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050, dimana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional,” kata anggota DPR RI dari Sumatera Barat (Sumbar) saat membuka Sosialisasi Peran Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional, di Hotel Truntum Padang, Kamis (31/8/2023). Acara ini juga dihadiri ketua panitia yang juga Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar, Nurhaida dan narasumber akademisi dari Unand, Dr Feri Arlius.
Secara daring Andre mengatakan, sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan terus meningkat, sehingga PHE sebagai kontributor utama harus konsisten menjalankan proses bisnis secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Anggota Komisi VI yang bermitra dengan BUMN ini menegaskan, untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, PHE menjalankan tiga strategi utama. Pertama untuk melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) di wilayah kerja eksisting, PHE melakukan pengeboran sumur pengembangan dan perawatan sumur.
Strategi kedua, sambung Ketua DPD Partai Gerinda Sumbar ini, PHE juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru untuk menjaga keberlanjutan bisnis.
Lalu tambah Andre, dalam strategi terakhir, PHE menjalankan akuisisi di wilayah kerja baru dengan bekerjasama melalui partner dan melakukan ekspansi.
Dalam rangka mendukung Green Strategy PT Pertamina (Persero), sebut Andre, PHE tentunya berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
“Hal ini tercermin dari project gas yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2022 yaitu Proyek Strategis Nasional pengembangan lapangan unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia,” papar Andre.