PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sektor industri halal di Sumatera Barat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk bisa masuk pasar global guna mendukung eksistensi produk yang dinilai sudah memiliki daya saing.
“Kalau untuk produk, kita sudah bisa bersaing. Tinggal menciptakan SDM unggul agar bisa masuk pasar internasional,” kata Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi di Padang, Senin.
Ia mengatakan, Sumbar pernah meraih dua penghargaan dari “The World Halal Tourism Award” pada 2016 yaitu kategori “Worlds Best Halal Destination” dan “Worlds Best Halal Culinary Destination”.
Selain itu salah agen perjalanan asal Sumbar juga memenangkan satu kategori penghargaan khusus, yaitu “Worlds Best Halal Tour Operator”.
“Penghargaan ini membuktikan produk industri halal dari Sumbar sudah mendapatkan pengakuan dunia dan bisa bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Dari segi jaringan, menurut dia, Sumbar juga memiliki keunggulan karena memiliki “Minang Diaspora” (keturunan Minang) yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Jaringan perantau asal Minang tersebut dinilai bisa mendukung pengembangan sektor industri halal Sumbar di pasar global.
Karena itu, yang paling dibutuhkan oleh sektor industri halal Sumbar saat ini 1adalah keberadaan SDM yang unggul.
“Untuk SDM ini, Sumbar sekarang punya program 100 ribu enterpreneur yang bisa menjadi inkubator guna menyemai bibit-bibit pelaku usaha berbasis industri halal,” ujarnya.
Gubernur menyebutkan keunggulan Sumbar dalam industri halal itu karena halal sudah menjadi budaya dan keseharian masyarakat Sumbar.
Hal itu dipertegas dengan pengakuan oleh negara melalui UU Nomor 17 tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat yang diakui dengan karakter kearifan lokal yaitu “Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah”.
Sementara itu, Rektor UNP Prof Ganefri mengatakan, perguruan tinggi itu memiliki lembaga Halal Center yang bisa mendukung keinginan Pemprov Sumbar untuk mengembangkan produk halal ke pasar global.
“UNP berkomitmen untuk ikut memajukan industri halal di Sumbar melalui Halal Center. Kita memiliki banyak laboratorium yang sudah memiliki standar internasional untuk mendukung hal itu,” katanya. (rdr/ant)