Seiring berjalan waktu, aspirasi yang disampaikan diterima dan Presiden memberikan lampu hijau agar Pasar Raya Padang Fase VII ini dibangun. “Itulah sekelumit rangkaian yang kami lakukan, Presiden menyetujui dan perintahkan eksekusi untuk menganggarkan, lalu dimulai proses tender di 2023 ini dan sudah dilakukan pembangunannya,” tuturnya.
Andre Rosiade menyebut, pembangunan ini juga merupakan bukti kerja nyata kader Partai Gerindra. “Ini bukti nyata kerja nyata kader Gerindra. Sesuai amanah Pak Prabowo, semua kader Gerindra, baik di parlemen atau di eksekutif dan lainnya, harus berperan dalam membangun masyarakat,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu.
360 Hari Kerja
Kepala Satker Pelaksana Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar, Rocky Adam menyebutkan, usulan pembangunan Pasar Fase VII dimulai tahun 2021. Setelah dilakukan review, per Maret 2023 dimulai tender dan dimenangkan oleh PT Adhi Persada Gedung (APG). Selanjutnya, pembangunan dimulai 5 Juli 2023 dan dijadwalkan selesai sekitar 360 hari atau 4 Juli 2024. Kontrak pembangunan di lahan sekitar 1.000 M2 itu bernilai Rp103,9 miliar.
“Terdiri 1 lantai semi basemen yang bisa menampung 855 los, lantai dua ada sekitar 228 pedagang, lantai tiga parkir motor dan mobil. Sekitar 1.143 pedagang bisa tertampung pada bangunan baru ini nantinya. Dengan acara ground breaking ini, tanda dimulainya koordinasi pembangunan pasar oleh semua pihak, semoga bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, Kusworo Darpito mewakili Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengatakan, momen pembangunan ini adalah kolaborasi semua pihak. Mulai dari pembangunan konstruksi sampai selesai.
“Pasar Raya Padang terdampak gempa besar 2009. Padahal, pasar ini memiliki peran yang penting dalam ekonomi Kota Padang dan Sumbar umumnya. Pembangunan dilakukan untuk mengembalikan fungsi pasar agar membantu perekonomian. Dengan pasar yang bersih dan rapi, tentu bisa menjadi ikon baru kota,” katanya.
Secara umum, katanya, bangunan dapat disebut empat lantai. Lantai satu semi basemen untuk pedagang, lantai dua untuk kios dan toko, lantai 3 parkir dan lantai empat atap. “Luas pasar ini sekitar 9.320 m2 dan bisa menampung 1.143 pedagang. Perencanaan gedung ini berprinsip gedung hijau senilai Rp103,9 miliar dengan sistem multiyears (tahun jamak) dengan dana APBN 2023-2024. Hari ini sudah dibangun fondasi atau progres 7 persen proyek,” katanya.
Dia meminta semua pihak mendukung agar pasar ini selesai tepat waktu dan dapat digunakan dengan baik. ”Pemko Padang harus segera memastikan pedagang yang akan menempati kios dan menyiapkan lembaga yang mengatur. Agar bisa menjadikan pasar ini kembali bisa menggairahkan ekonomi masyarakat Kota Padang,” katanya. (rdr)