JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – PT Semen Padang meraih Penghargaan Subroto 2023 untuk kategori program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Terinovatif Komoditas Mineral Bukan Logam pada ajang Penganugerahan Penghargaan Subroto 2023 yang digelar Kementerian ESDM, Jumat (29/9/2023).
Digelar secara hybrid di Jakarta, penghargaan tertinggi di sektor energi dan sumber daya mineral itu diserahkan oleh Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Letjen (Mar) (Purn) Bambang Suswantono, dan diterima oleh Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa.
Acara penganugerahan tersebut dihadiri Menteri ESDM Arifin Tasrif yang hadir secara hybrid, Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian ESDM, serta sejumlah pimpinan perusahaan BUMN dan instansi penerima penghargaan Subroto 2023.
Asri Mukhtar mengaku bersyukur dan bangga atas pencapaian tersebut. Penghargaan ini, kata dia, berhasil diraih berkat program unggulan dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat, yaitu Penyelamatan Ikan Bilih Endemik Sumatera Barat (Sumbar) yang telah dimulai sejak tahun 2018.
“Alhamdulillah, kita bisa sampai di sini (Penghargaan Subroto 2023) berkat konservasi ikan bilih yang telah kita mulai sejak tahun 2018.”
“Penghargaan ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan buat kita di Semen Padang,” kata Asri Mukhtar usai menerima Penghargaan Subroto 2023 di Jakarta.
PT Semen Padang, sebut Asri Mukhtar, melakukan konservasi ikan bilih merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Dan, konservasi terhadap ikan endemik Danau Singkarak itu dilakukan karena populasinya terancam punah akibat eksploitasi yang dilakukan secara masif oleh nelayan di Danau Singkarak.
Untuk itu, PT Semen Padang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta (UBH), melakukan konservasi ikan bilih di area Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang dengan membuat kolam ikan yang dilengkapi dengan tempat pemijahan.
“Selain kolam ikan, kami juga membuat laboratorium pemijahan. Hasilnya, sudah lebih dari 7000 ikan bilih hasil pemijahan yang telah disebar ke Danau Singkarak.”
“Penyebaran ini dilakukan, bertujuan untuk mempertahankan ikan bilih sebagai mata pencarian masyarakat salingka Danau Singkarak dan juga untuk menjamin ketersediaan ikan bilih yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selain menyebar ikan bilih hasil pemijahan, Asri Mukhtar juga menyampaikan bahwa PT Semen Padang juga membuat area suaka perikanan (reservat) di Jorong Batu Baraguang, Nagari Sumpur, Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar.
“Pembuatan reservat ini juga sebagai bagian dari konservasi ikan bilih di habitat aslinya,” ungkap Asri Mukhtar. (rdr)