Di tahun 2023 ini, angkanya baru sebesar 3,47 persen. Angka ini cukup jauh bila dibandingkan dengan jumlah wirausaha di negara ASEAN lainnya, seperti Singapura yang 8,76 persen dari jumlah penduduk.
“Saya berharap program-program yang dijalankan oleh Kementerian Koperasi dapat berjalan dengan baik, sehingga nantinya akan membuat ekonomi kita menjadi lebih kuat dari sebelumnya,” kata Andre.
Sosialisasi ini juga menghadirkan seorang narasumber yakni pengusaha yang juga pengurus Kadin Sumbar, Arlin Teguh Ardani. Arlin yang dikenal sebagai motivator membagikan motivasinya kepada peserta bagaimana menjadi seorang entrepreneur (pengusaha) atau pebisnis.
Arlin menegaskan, menjadi entrepreneur adalah tentang memberi manfaat pada orang lain. Semakin Anda memperbanyak manfaat Anda untuk orang lain maka bisnis Anda akan semakin besar.
“Kalau mindset Anda menjadi entrepreneur benar, maka Anda bisa menjadi kaya,” tegas Arlin.
Agar bisa menjadi entrepreneur, kata Arlin, mindset atau pola pikir perlu diubah.
“Karena itu cara pikir kita sebagai entrepreneur harus diubah. Menariknya ketika kamu bisa mengubah hidup orang lain karena kamu, ketika keberadaan kita bikin orang lebih berdaya, lebih mandiri dan harga dirinya lebih meningkat, maka manfaat Anda untuk orang lain pun akan semakin besar. Semakin Anda memperbanyak manfaat Anda untuk orang lain, maka bisnis Anda akan semakin besar,” tuturnya.
Menurut Arlin, membangun bisnis adalah membangun peradaban. Karena kemajuan itu hanya dihasilkan oleh pebisnis. Bisnis adalah cara menyelesaikan masalah. Bisnis tidak hanya butuh pemimpi tetapi juga pemimpin. “Modal terbesar dalam bisnis adalah ide/gagasan,” ujarnya.
Dunia bisnis katanya, butuh orang-orang kuat. Dunia bisnis punya banyak masalah, jadi tidak butuh orang yang mudah menyerah.
Dia mengajak para peserta sosialisasi mulailah menjadi entrepreneur. “Bisnis tidak butuh modal tapi butuh otak atau ide. Orang pebisnis itu harus banyak bergaul. Pebisnis itu dibentuk oleh pengalaman,” terangnya. (rdr)