PADANG, RADARSUMBAR.COM – Waralaba minuman terbesar asal Amerika Serikat yang juga disebut-sebut pendukung Israel, Starbucks dilaporkan sepi, khususnya di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Pantauan Radarsumbar.com pada Selasa (7/11/2023) siang, Starbucks Padang yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumbar terpantau sepi.
Bahkan, hanya terlihat satu hingga dua mobil dan beberapa motor terparkir di bangunan yang berada persis depan rumah jabatan (rujab) Wali Kota Padang tersebut.
Selain itu, juga terlihat petugas parkir yang sedikit lebih santai dari biasanya.
Saking sepinya, daun yang berguguran dari pohon di sekitar bangunan terlihat dibiarkan begitu saja menyelimuti parkiran Starbucks Padang.
“Mungkin karena masyarakat banyak yang lagi sibuk, dan beberapa orang yang ke sini bisa dengan lebih leluasa dan tenang bekerja,” kata salah seorang karyawan yang tak mau disebutkan namanya kepada Radarsumbar.com.
Kondisi Starbucks Padang yang sepi juga tak terlepas dari imbas boikot terhadap produk asal Israel dan pendukung negara zionis tersebut.
Boikot dilakukan masyarakat imbas serangan demi serangan yang dilakukan oleh Israel ke rakyat Palestina.
Dinukil dari laman CNBC Indonesia, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) selaku emiten induk dari brand Starbucks Indonesia mengalami penurunan saham yang drastis pada sesi II, Selasa (7/11/2023).
Per pukul 13.43 WIB, saham MAPI ambruk di angka 4,75 persen ke posisi Rp1.605 per saham.
Amblesnya saham PT MAPI juga sudah terjadi sepekan terakhir. Tak tanggung-tanggung, angkanya menyentuh 7,49 persen. Sementara dalam satu bulan terakhir ambruk di angka 19,35 persen.
Imbas perang Israel dan Palestina juga berdampak langsung bagi Starbucks. Pasalnya, merek dagang kopi asal Amerika Serikat ini disebut-sebut mendukung Israel.
Namun, pihak Starbucks Indonesia menyatakan tidak mengikuti langkah Starbucks di AS dan juga telah mengutuk tindakan teror.
“Starbucks kembali menyampaikan simpati terdalam kami kepada mereka yang terbunuh, terluka, terlantar, dan terkena dampak dari aksi teror yang keji dan tidak dapat diterima, meningkatnya kekerasan, dan kebencian terhadap orang-orang tak berdosa di Israel dan Gaza” bunyi pernyataan resmi Starbucks dalam pernyataan 11 Oktober 2023 lalu.
“Sebagai penegasan, kami dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian, dan kekerasan ini, dan tidak setuju dengan pernyataan dan pandangan yang diungkapkan oleh Workers United dan para anggotanya,” ucap manajemen Starbucks. (rdr)