Iran dan Rusia Gunakan Mata Uang Lokal untuk Berdagang

Kedua negara sepakat menyingkirkan dolar AS dan sebagai gantinya memperdagangkan mata uang lokal

ilustrasi uang. (dok. istimewa)

ilustrasi uang. (dok. istimewa)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Iran dan Rusia telah mematangkan kesepakatan yang membuat kedua negara berdagang dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing dan bukan dolar AS, lapor kantor berita Iran, IRNA, pada Rabu (27/12/2023) waktu setempat.

“Pembentukan platform keuangan dan perbankan baru ini membuka ‘babak baru’ dalam hubungan perbankan Iran dan Rusia,” kata IRNA mengutip informasi dari Bank Sentral Iran.

“Kedua negara sepakat menyingkirkan dolar AS dan sebagai gantinya memperdagangkan mata uang lokal,” sambung IRNA.

Kesepakatan itu dirampungkan dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Rusia antara gubernur bank sentral kedua negara.

Platform-platform seperti sistem pesan elektronik non-SWIFT dan hubungan yang diperantarai secara bilateral dengan menggunakan mata uang nasional kini digunakan oleh perbankan dan dunia bisnis di Iran dan Rusia, tambah kantor berita itu.

Pada Juli 2022, Iran dan Rusia mengumumkan rencana menggunakan mata uang masing-masing, ketimbang dolar AS, dalam perdagangan kedua negara.

Dalam pertemuan bulan itu di Teheran, pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan perdagangan global harus meninggalkan dolar AS.

Menanggapi hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, AS berusaha menggunakan dolar sebagai alat penekan.

Dia mengungkapkan bahwa Iran dan Rusia sedang berupaya menggunakan mata uang nasionalnya masing-masing dalam hubungan perdagangan.

Pada Senin, Iran menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EEU) pimpinan Rusia. (rdr/ant)

Exit mobile version