JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Lebih dari satu tahun sudah pandemi COVID-19 menghantam Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, sektor ekonomi dalam negeri dirundung oleh kegelisahan akan penurunan omset serta pesimisme para pelaku usaha yang tak menentu.
Dalam hal ini, Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus, Inc. dan Chairman ICSB Indonesia menyatakan, Usaha Kecil Menengah (UKM) berperan besar sebagai penyelamat ekonomi Indonesia karena sumbangsihnya terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang mencapai ribuan triliun rupiah, tentunya didorong oleh peningkatan transformasi digital UKM di seluruh Indonesia.
Mendukung sektor UKM untuk bersaing di dunia digital, JNE mengadakan gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021. Melalui webinar online ini diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di Jakarta dapat mengembangkan kemampuan untuk bersaing di dunia digital, baik dalam skala Nasional dan global.
Eri Palgunadi selaku Vice President of Marketing JNE menyatakan dengan dorongan pemerintah, JNE saat ini menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia terutama bagi para pelaku UKM.
JNE juga terus berupaya agar mampu memberikan pelayanan optimal agar daya saing logistik semakin merata ke seluruh Indonesia, tak hanya terintegrasi di Pulau Jawa.
Gelaran webinar kali ini dibuka oleh sambutan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. “Kehadiran ngajak online ini menjadi oase terlebih di masa pandemi yang sedang melanda seperti sekarang ini dimana banyak UKM perlu mendapatkan bimbingan, saran, perspektif baru, agar mereka bisa mengakses pasar, khususnya pasar digital sehingga usaha mereka mampu tumbuh dan berkembang,” tuturnya.
Selain itu pada gelaran webinar ini menghadirkan Staf Khusus Menteri Koperasi & UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Tb. Fiki C. Satari.
Beliau menyatakan, terdapat 4 isu yang harus dihadapi oleh para pelaku usaha selama masa pandemi COVID-19, diantaranya adalah literasi digital, kapasitas produksi UKM yang terbatas, kualitas produk dan konsistensi yang lebih inklusif, serta akses pembiayaan.
Pihaknya menyatakan pemerintah melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan PP No.7 tahun 2001 telah memberikan amanah kepada Kementerian Lembaga dan Daerah untuk menyalurkan 40% belanja pemerintah untuk pembangunan UMKM.
Untuk memulai usaha, ada yang namanya ekosistem ekonomi kreatif. Ada 4 variabel, yang pertama adalah pasar maka harus cek dulu pasar, cari insight-nya dulu hari ini, ketahui demand-nya di mana.
Yang kedua adalah RnD (Research and Development), value creation kan di sini. Sayangnya banyak UKM yang tidak memiliki dana untuk melakukan riset. Cara mudahnya adalah dengan mencari informasi detail market leader di industri tersebut.
“Yang ketiga adalah SDM. Dan yang keempat produksi, bagaimana kita mampu menekan biaya produksi,” tutur Fiki.
Selain itu, dia berharap para pelaku usaha di Indonesia mampu beradaptasi dan bertransformasi dengan kondisi pandemi COVID-19. Para pelaku sektor ekonomi harus berjalan berdampingan dalam menghadapi permasalahan ini dengan mencari kesempatan yang baru di tengah kondisi pasar yang terus berubah.
Hal ini sejalan dengan strategi yang ditempuh Ivan Gunawan, Fashion Designer & Enterpreneur Mandjha Hijab by Ivan Gunawan dan Jajanan Mak Igun di awal pandemi.
“Untuk Mandjha Hijab Ivan Gunawan, aku membuka reseller dan juga mitra. Aku melihat bahwa followers instagram aku itu mayoritasnya perempuan dan berhijab, maka aku ambil peluang bahwa yang laku ini adalah busana hijab.”
“Jadi aku mengalihkan peluang tersebut untuk membuka busana hijab itu sendiri. Dari awal aku membuka brand Mandjha ini aku menitik beratkan pada penjualan online,” katanya.
Targetnya, supaya brand ini lebih memasyarakat. Karena the power of internet dan sosial media, penjualan naik sampai 70% di masa pandemi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada webinar ini Ivan juga menekankan pentingnya personal branding, dia merasa beruntung sebagai fashion designer memiliki personal branding yang sangat besar, orang tidak hanya mengenal dirinya sebagai fashion designer, tapi juga sebagai entertainer.
“Dimana, sebenarnya ini yang selalu beliau ajarkan dan kasih masukan kepada rekan designer lainnya bahwa personal branding itu juga penting. Karena orang akan lebih mudah cari baju kita apabila tahu designer-nya yang mana. Sama dengan situasi pandemi seperti sekarang ini,” tambahnya.
Sebagai informasi, Jakarta merupakan kota ke-28 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 yang sebelumnya telah dilakukan di Bandar Lampung. Gelaran webinar ini turut hadir dalam rangka memperingati hari jadi kota Jakarta yang ke-494 pada 22 Juni 2021.
Setelah Kota Jakarta, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Palembang pada 24 Juni 2021. Roadshow di 60 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 dimulai pada 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate. (*)