LUBUKSIKAPING, RADARSUMBAR.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas II B Pasaman di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat tidak saja melakukan pembinaan terhadap narapidana tetapi juga mendukung program ketahanan pangan nasional dengan panen raya jagung di atas lahan tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Edy Murdani di Simpang Empat, Jumat memberikan apresiasi dan dukungan kepada Lapas Terbuka Kelas II B Pasaman yang menjadi satu-satunya Lapas di Sumatera yang berhasil memberikan pembekalan langsung bagi warga binaan di bidang pertanian.
“Kita juga mengapresiasi berbagai program yang dijalankan di sini demi mewujudkan kemandirian warga binaan mulai dari bidang pertanian, peternakan dan lainnya. Kita berharap ini semua bisa menjadi bekal bagi warga binaan untuk ke depannya,” katanya.
Menurutnya pemerintah daerah juga sangat mendukung dan memberi kesempatan sepenuhnya kepada Lapas Terbuka Kelas IIB Pasaman untuk bekerjasama dengan organisasi yang ada di Pasaman Barat untuk mendukung program pembinaan terhadap warga binaan di Lapas.
“Kita berharap warga binaan dapat memanfaatkan semua ilmu dan pelajaran yang sudah dibekali oleh Lapas, agar nantinya bisa dimanfaatkan setelah masa tahanan berakhir dan dapat di terapkan di kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Lapas Terbuka II B Azhar menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu program pembinaan kemandirian di Lapas Terbuka tersebut.
Ia berharap kegiatan ini dapat terus berkelanjutan dan didukung oleh pihak terkait. Ia menyebutkan saat ini warga binaan yang ada di Lapas Terbuka IIB Pasaman sebanyak 30 orang dengan beragam masa hukuman. “Kegiatan ini kita lakukan sebagai bentuk pembinaan kepada warga binaan sebelum mereka selesai menjalani hukuman,” ujarnya.
Disamping itu, katanya bentuk pembinaan yang dilakukan adalah mulai dari bidang pertanian, peternakan dan perikanan. “Hari ini kita dilakukan panen raya jagung hasil dari pengelolaan warga binaan lapas di bidang pertanian,” sebutnya.
Ia menjelaskan, panen raya jagung saat ini dengan luas lahan 12 hektare dan merupakan panen kedua setelah dilakukannya panen pertama di bulan Maret lalu.
“Pembinaan ini diharapkan dapat menghapuskan predikat negatif terhadap warga bimaan dan mengatasi minimnya keterampilan mereka yang masih menjadi masalah klasik bagi warga binaan. Dengan diberikannya pelatihan dapat mengoptimalkan keterampilan bagi warga Binaan,” katanya.
Kegiatan panen raya jagung merupakan kerjasama Kementerian Pertanian RI, Bappenas, Ditjen Pemasyarakatan dan Yayasan Waibi dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional. (ant)