SAWAHLUNTO, RADARSUMBAR.COM – Usaha budidaya lebah tanpa sengat di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, mencetak prestasi membanggakan. Produk unggulan lokal “Madu Galo-Galo Cupiang” sukses menembus pasar ekspor ke Malaysia berkat dukungan pembinaan dari PT Bukit Asam (PTBA) melalui program Rumah BUMN.
“Awalnya hanya jual lokal, kini kami ekspor ke Malaysia. Itu semua berkat pembinaan PTBA sejak 2020, dari pelatihan manajemen, inovasi produk, hingga pemasaran internasional,” ujar Hery Setiawan, pengelola Madu Cupiang, Senin (4/8).
Budidaya lebah kelulut yang dikelola di Desa Santur, Kecamatan Barangin, ini menghasilkan madu berkualitas tinggi, dikenal karena kandungan antioksidan dan manfaat kesehatannya. Selain madu, produk turunan lain seperti propolis, bee pollen, sabun, kopi propolis, dan balsem herbal juga dikembangkan.
Dalam satu kali panen sekitar 1,5 bulan, usaha ini mampu menghasilkan omzet hingga Rp56 juta.





















