SURABAYA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyaksikan Peluncuran Struktur Kepemrakarsaan Bisnis Ocean Farm ITS (OF ITS) dan Padi Ratun R.5 Ikatan Alumni ITS.
Dalam orasi ilimiahnya, Menteri Erick langsung menyambut baik langkah IKA ITS ini dan mendukung produk inovasi tersebut dapat berkolaborasi dengan BUMN.
Turut hadir di acara peluncuran itu antara lain, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. Emil Elestianto Dardak, Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) ITS Ir. SutopoKristianto, segenap sivitas akademika ITS serta alumni dari seluruh Indonesia. Kegiatan juga disiarkan secara online melalui ITS TV.
Ocean Farm adalah bangunan budidaya ikan (akuakultur) yang dipasang di laut lepas dan dimanfaatkan untuk mengembangkan ikan. Dengan metode ini, ikan dapat tumbuh alami di habitatnya dan ikan dapat dipanen sepanjang tahun.
Ocean Farm ITS ini dapat merangkap ekowisata bahari terapung dan merupakan yang pertama di Indonesia. Inovasi ini telah diujicobakan di perairan Sendang Biru, Jawa Timur dengan komoditi ikan tuna untuk kebutuhan lokal maupun ekspor.
Sementara itu, Padi Ratun R.5 inovasi dari IKA ITS, telah diujicobakan di Sidoarjo, Jawa Timur dan Karawang, Jawa Barat. Inovasi ini diharapkan mampu mengatasi masalah ketersediaan pangan Nasional. Pasalnya, jika padi biasanya hanya panen dua kali, maka Padi Ratun R.5 mampu dipanen ulang empat hingga lima kali dalam setahun.
Orasi ilmiah Menteri Erick bertajuk “Peranan BUMN dalam Hilirasi Hasil – Hasil Teknologi”. Erick menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia akan semakin maju di tangan akademisi dan inovator terampil yang berlandaskan teknologi.
“Terimakasih kepada ITS dan para alumninya yang sudah terus meningkatkan inovasi, teknologi, reliability dan terus membimbing mahasiswa yang luar biasa hari ini,” ujarnya.
Erick pun mencontohkan terobosan yang dilakukan Kementerian BUMN. Misalnya, konsolidasi beberapa perusahaan untuk mengoptimalkan pendapatan dan mengefisiensi organsiasi, seperti merger Syang Hyang Seri dan Pertani, Perinus dan Perindo.
“Inovasi Ocean Farm ITS ini silakan, bisa bergabung dengan Perinus dan Perindo di bidang perikanan. UntukRatun R-5 nanti bisa dengan RNI (Rajawali Nusantara Indonesia),” kata Erick disambut applaus hadirin.
Menurut Erick, untuk relevan dalam persaingan global, kampus–kampus harus berpikir dari perspektif teknologi. Dirinya pun tidak menyangsikan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia. Salah satu contohnya, ITS yang telah berhasil merakit mobil listrik.
Erick juga berpesan, inovasi harus didukung dengan hilirisasi dan dilanjutkan dengan industrialisasi. Sebagai contoh, mobil listrik yang sekarang sedang booming. Pemerintah mewajibkan hilirisasi.
“Jangan sampai hanya nikel kita yang diambil dan dibawa keluar. Kedepan, dalam hal digital economy, Presiden Jokowi juga akan menyampaikan komitmen pemerintah yang mewajibkan hilirisasi di bidang tersebut,” ungkapnya.
Ketua IKA ITS, Sutopo Kritianto menyampaikan ide tentang endowment fund (dana abadi) yang sumbernya bisa dari pendapatan komersil dari hasil inovasi dan riset para alumni dan kampus. Dana tersebut dapat dihimpun dan nanti akan dikembalikan lagi untuk kebutuhan kampus.
Dalam hal pengumpulan dana abadi, Sutopo mencontohkan, Universitas Standford, Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa return investment pada Merged Pool sebesar 40,1 persen. Merged Pool adalah investment vehicle untuk Dana Abadi Universitas Stanford. Nilai pasar dari Merged Pool saat ini adalah US$41,9 miliar dan sebesar 75 persen dimiliki Dana Abadi Universitas Standford.