“Untuk pemainnya kami melakukan casting. Terpilih anak-anak berbakat asal Ranah Minang yaitu Bevan Badran, Naura Rahma Syaakira dan Khairunnisa Mulya Sari sebagai pemeran utama,” katanya.
Selain itu seluruh pemain dan krunya berasal dari Ranah Minang. “Kami sengaja memilih pemain baru dari Sumatera Barat,” kata dia
Ia melihat ada bakat-bakat anak minang yang masih belum tergali. Salah satu pemeran utama, Naura Rahma Syaakira mengaku menikmati syuting untuk film ini.
“Selama syuting, kami benar-benar tidak pegang gadget sama sekali. Dan selama syuting pula kami banyak sekali mengenal permainan tradisional sepert patok lele, meriam hingga bermain telepon dengan menggunakan kaleng,” ucap Rahma.
Hal serupa pun dikatakan Bevan Badran yang menilai ada banyak edukasi yang kami dapatkan selama syuting berlangsung. Contohnya cara membuat gula aren dari tebu dengan bantuan sapi,” ucap Bevan.
Selain itu, banyak hal-hal yang selama ini tidak mereka temui, melalui film ini mereka mainkan. “Kami syuting di tiga kota yakni Lawang Park, Bukittinggi, Pariangan Tanah Datar dan Padang. Masing-masing daerah itu kami mendapatkan kisah menarik dan seru,” ucap Cha-cha begitu sapaan Khairunnisa Mulya Sari.
Termasuk makanan tradisional yang mereka dapati selama berada dilokasi syuting. Belum lagi lokasi syuting yang menampilkan keindahan pemandangan dan sejuknya di ranah Minang. (rdr/ant)

















