PEKANBARU, RADARSUMBAR.COM – Ranah Minang edentik dengan masyarakat yang ramah, santun, agamis dan jauh dari aksi kejahatan. Tentunya itu semua terwujud berkat kombinasi antara penagak hukum (kepolisian) dengan sesepuh penggerak hukum adat yang ada di Negeri Bundo Kanduang tersebut.
Memang ibarat pepatah sebanyak beras pastikan akan ada atah (padi). Tentunya atah ini meski tidak banyak akan membuat buruk keseluruhan beras. Pepatah lain, ulah setetes tuba, rusak susu sebelanga. Hal inilah yang terjadi di negeri Ranah Minang, saat video Izet pemalak supir viral di dunia Maya.
Tidak sedikit hujatan negatif yang dilayangkan pengguna media sosial, seperti Facebook, Tiktok, Instagram dan WhatsApp atas perilaku tidak terpuji Izet ini.
Kini Izet preman ‘bagak kampuang’ disebut oleh pengguna medsos itu diminta polisi segera menangkapnya, sebab aksi premanisme beliau telah mencoreng nama baik masyarakat Minang.
Bahkan, Izet disebut masyarakat di media sosial preman ‘cirik’ (kotoran), bahkan Izet juga dibuli di media sosial sebagai sampah masyarakat. Khusus sebagian perantau minang yang ada di Kota Pekanbaru, menegaskan bahwa Izet adalah preman ‘cirik’.
Komentar