“TPID kita harapkan bisa ikut berperan aktif untuk hal ini,” ujarnya.
Mahyeldi mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemicu inflasi di Sumbar antara lain harga tiket pesawat terbang serta lonjakan harga pupuk dan pakan ternak serta sebagian kebutuhan pokok.
Dari sejumlah penyebab itu, tidak semua yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Karena itu, ia meminta TPID meningkatkan komunikasi dan koordinasi untuk bisa mencarikan solusi terkait hal itu.
Sebelumnya Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun BIM, Yudha Nugraha menyebut puncak El Nino diperkirakan terjadi pada Agustus-September 2023, termasuk di Sumbar.
Sebagian daerah terutama di dataran tinggi akan terkena imbas fenomena itu berupa kekeringan. Sementara daerah yang berada di pesisir juga terkena dampak, namun hujan masih bisa terjadi secara tiba-tiba dengan intensitas tinggi. (rdr/ant)