PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kondisi oversupply (kelebihan pasokan) di industri semen di Indonesia, mendorong para pemain semen untuk melakukan langkah-langkah untuk bisa beroperasi secara efisien dan efektif. PT Semen Padang salah satunya berusaha menekan COGM agar bisa tetap kompetitif menghadapi persaingan.
“Untuk bisa bersaing di pasar dalam kondisi oversupply saat ini, berbagai strategi kami lakukan di antaranya di sisi operasional dengan menjaga biaya produksi atau Cost of Good Manucfacturing (COGM) atau lebih rendah dari yang ditargetkan,” kata Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny, usai Kampanye dan Sosialisasi Operational Exellence, House Keeping Rate (HKR), dan Safety & Security di Packling Plant Indarung (PPI), Selasa, (26/4/2022) pagi.
“Strategi Operational Exellence yang saya kampanyekan dan sosialisasikan kepada karyawan hari ini juga merupakan bagian dari upaya menekan COGM,” kata Indrieffouny.
Strategi Operational Exellence ini, kata Indrieffouny adalah untuk mendorong pabrik beroperasi dengan lancar pada kapasitas maksimum dan hari jalan maksimum, sehingga volume atau jumlah produksi meningkat. “Secara tidak langsung, Operational Exellence ini akan menekan indeks batubara dan biaya listrik rupiah/ton,” ujarnya.
Hal lainnya, sebut Indrieffouny, menekan losses (kehilangan) dalam kegiatan operasional, dan meningkatkan pemanfaatan gipsum purified. Karena perolehan gipsum ini lebih murah dibandingkan gipsum alam. Gipsum purified dari Petrokimia ini juga menjadi upaya PT Semen Padang dalam mendungkung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

















