Sedangkan jenis ikan kering asin lainnya dipasarkan di pasar lokal yang ada di Pasaman Barat.
Selain harga garam yang tinggi, produksi ikan asin kering juga dalam dua bulan terakhir mengalami penurunan, akibat bahan baku ikan laut yang dihasilkan nelayan tangkap juga menurun. Karena, beberapa jenis ikan laut itu tergantung musim.
Jika musim terang ikan bisa banyak dan jika musim badai ikan juga sedikit. Artinya, jenis ikan laut untuk dibuat ikan kering asin ini tergantung musim cuaca.
“Dimasa sekarang ini kita paling banyak hanya memproduksi ikan kering asin setengah sampai satu ton ikan kering asin, karena tidak musim ikan laut. Kalau musim ikan laut, kita bisa memproduksi satu sampai dua ton ikan kering asin,” katanya.
Ia menjelaskan proses pengolahan ikan kering asin dengan menggunakan larutan garam, dilanjutkan dengan perendaman selama 1×24 jam, selanjutnya dilakukan pengeringan dibawah trik sinar mata hari.
Untuk alat penjemuran saat ini perlu menambah alat penjemuran, seperti wareng, panjang balek, dan keranjang untuk membawa ikan.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus mengatakan pihaknya saat ini sedang berupaya mencari solusi bagaimana alternatif pengganti garam bagi masyarakat yang berusaha ikam kering asin.
“Kenaikan harga itu juga dipicu oleh inflasi saat ini. Kita akan berkoordinasi dengan pihak kementerian bagaimana solusi untuk persoalan ini,” katanya. (rdr/ant)