Dia berharap hal ini menjadi perhatian serius Pemko Padang dan instansi yang bertanggungjawab terhadap parkir. “Kita ingin bersantai dengan keluarga di pantai tanpa gangguan pemalak,” ulasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pengunjung, Rina yang berada di lokasi kejadian saat itu, bahwa oknum pemalak langsung memperlihatkan arogannya pada pengunjung ketika minta bayaran parkir. “Saya melihat yang ngaku petugas parkir mendorong Abang itu duluan dan berkata kasar,” ujarnya.
Ia mengaku kejadian serupa pernah dialaminya, bahkan lebih dari sekali. Modus oknum pemalak beragam, ada yang memaksa pengunjung membeli minuman yang ditawarkan dengan cara memaksa dan harga yang tidak wajar.
Ada yang mengaku sebagai petugas parkir, padahal saat parkir juga sudah diminta sewa parkir oleh petugas resminya. Namun saat sedang duduk santai, datang lagi yang mengaku petugas karena tidak ingin ribut ia langsung membayarnya. “Saya sudah lebih dari tiga kali mengalaminya, kadang kita bawa keluarga dari luar kota, mau dilawan gak enak juga terpaksa dibayar saja,” katanya.
Pernah juga dia mengalami kejadian yang sama, didatangi pemalak dan dia menolak untuk membayarnya, akhirnya oknum tersebut datang dengan membawa sejumlah preman.
Dia berharap ada petugas jaga yang aktif mengontrol agar para pengunjung aman dan nyaman untuk datang ke pantai Padang. “Kalau seperti ini terus dari tahun ke tahun kapan pariwisata di Padang akan maju, harga makanan juga gak bersahabat, pelayanan gak bagus-bagus amat, ditambah lagi tukang palak,” ulasnya. (*/rdr)