Dorong Penerapan CHSE Industri Wisata selama Pandemi COVID-19, Tim PKM PNP Beri Sosialisasi dan Pelatihan di Manjuto Beach, Pessel

"Ke depan hendaknya Manjuto Beach dapat mengajukan uji untuk mendapatkan sertifikat CHSE"

Tim PKM PNP terdiri dari Abdiani Khairat Nadra, Yudhytia Wimeina, Novi Yanita, dan Rini Eka Sari di sela-sela kunjungan ke Manjuto Beach, Pessel. (IST)

PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Program CHSE merupakan program Kemenparekraf berupa penerapan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability ( Kelestarian Lingkungan) pada pelaku bisnis di sektor industri pariwisata. Penerapan program ini sendiri dengan melakukan sertifikasi CHSE untuk para pelaku usaha di industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Tujuan dari sertifikasi ini adalah untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pada wisatawan bahwa produk atau pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar protokol CHSE, yang akan menjadi kunci penting bagi para pelaku bisnis pariwisata agar tetap bertahan selama kondisi pandemi ini.

Agar pelaksanaan sertifikasi yang tidak dipungut biaya ini dapat diterapkan di seluruh wilayah Tanah Air, maka diperlukan sosialisasi dan pelatihan untuk membantu berbagai jenis usaha agar dapat memahami dan menerapkan standar dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Untuk memudahkan terealisasinya program ini, bantuan dan kerjasama berbagai pihak tentunya sangat diharapkan, Politeknik Negeri Padang (PNP) melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat ikut berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan CHSE ini dengan mengadakan Kegiatan Sosialiasi dan Pelatihan Penerapan CHSE yang dilakukan di salah satu objek wisata di Sumatera Barat yaitu di Manjuto Beach, Sungai Limau, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) pada Senin, 30 Agustus 2021 lalu.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Tim PKM) PNP yang berasal dari Program Studi Usaha Perjalanan Wisata ini diketuai oleh Abdiani Khairat Nadra, S.ST.Par.,M.Par bersama anggota Yudhytia Wimeina, SE.,MM, Novi Yanita,S,Pd.,M.M.Par dan Rini Eka Sari, SS.,M.Par,MMTHRL.

Abdiani Khairat Nadra mengatakan, pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan penerapan CHSE ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk membantu atraksi dan destinasi wisata terutama yang berada di daerah, agar dapat menerapkan CHSE yang sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga akan memberi dampak positif bagi objek-objek tersebut.

Para tamu yang datang kata Abdiani, akan merasa lebih aman dan tenang, sehingga ke depannya objek wisata seperti Manjuto Beach tetap dapat menerima tamu dan menjalankan usahanya meskipun masih di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.

Sementara itu, salah satu pengelola Manjuto Beach, Govano menyambut positif bantuan yang diberikan Tim PKM PNP tersebut.

“Kami sangat berterimakasih kepada Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Padang yang telah datang ke sini untuk mensosialisasikan dan memberi pelatihan tentang CHSE. Selama ini objek wisata yang kami kelola ini belum menerapkan CHSE ini sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah, setelah menerima pelatihan ini kami akan mencoba sebaik mungkin untuk menerapkan sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga tamu yang akan berkujung ke tempat kami akan merasa aman dan tenang selama berada di sini,” katanya.

Abdiani, menambahkan, selain memberikan materi tentang program CHSE dan penerapannya yang sesuai standar, Tim PKM PNP juga memberikan berbagai masukan tentang bagaimana sebaiknya penerapan program CHSE di Manjuto Beach ke depannya, baik pada objek wisatanya maupun pada homestay-nya.

Kemudian kata Abdiani, untuk membantu Manjuto Beach menerapkan prosedur CHSE yang sesuai standar, tim PKM PNP juga memberikan bantuan berupa barang-barang yang diperlukan untuk penerapan CHSE selama masa pandemi seperti masker, hand sanitizer, disinfektan spray dan thermo gun. “Ke depan hendaknya Manjuto Beach dapat mengajukan uji untuk mendapatkan sertifikat CHSE,” harap Abdiani Khairat Nadra. (*/rdr)

Exit mobile version