Novel Bumi Manusia Drama Sejarah tentang Pendudukan Belanda

RADARSUMBAR.COM – Novel Bumi Manusia adalah salah satu karya sastra terbesar di Indonesia. Karya legendaris ini merupakan hasil tulisan dari Pramoedya Ananta Toer yang terbit pada bulan Agustus 1980 oleh Hasta Mitra.

Bumi Manusia memegang peranan penting dalam bidang kesusastraan Indonesia. Bahkan, karya ini pernah menjadi satu-satunya novel di Indonesia yang meraih kandidat peraih Nobel di bidang sastra.

Sinopsis Novel Bumi Manusia Hasil Tulisan Pramoedya Ananta Toer

Bumi manusia merupakan karya fiksi dengan mengambil latar belakang genre drama history. Kisah ini mengangkat latar cerita pada zaman penjajahan Belanda.

Sinopsis Bumi Manusia

Bumi Manusia menceritakan tentang kehidupan seorang tokoh bernama Tirto Adhi Soerjo atau “Minke”. Ia merupakan satu-satunya pemuda Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di .B.S atau Hogere Burgerschool.

Tempat itu merupakan sekolah menengah atas yang diperuntukan khusus bagi orang Eropa, Belanda, dan elit pribumi. Dalam kisahnya, Minke tergambar sebagai pribumi yang penuh privilege dan cerdas.

Novel Bumi Manusia menceritakan tentang Minke yang sangat menyukai karya sastra. Bahkan, ia sering membuat tulisan yang berhasil termuat dalam koran Belanda dengan samaran Max Tollenaar.

Hasil tulisan tersebut membuatnya menjadi terkenal di kalangan masyarakat Jawa. Ia juga sempat diundang oleh Asisten Residen untuk menjadi tamu kehormatan.

Sampai akhirnya, Minke menyadari bahwa ia selama ini tinggal di lingkungan masyarakat rasialis. Ia juga menyadari bahwa masyarakat Indonesia, termasuk keluarganya dihadapkan pada praktik feodalisme.

Setelah berinteraksi dengan Kolonial, Minke semakin paham tentang sistem rasialis. Berkat persahabatannya dengan bekas prajurit KNIL (Jean Marais), Minke berhasil mengenali berbagai sistem kolonial yang tidak pernah ia pahami sebelumnya.

Novel Bumi Manusia juga menceritakan tentang perjalanan asmara Minke hingga menikah dengan Annelies, putri Herman Mellema dan Nyai Ontosoroh. Sayangnya, setelah Herman Mellema meninggal, Amsterdam memutuskan untuk menyita seluruh hasil kekayaannya yang berada di Indonesia.

Konflik semakin rumit ketika pengadilan Belanda tidak mengakui pernikahan Minke dan Annelies secara hukum. Hal tersebut karena usia Annelies yang masih di bawah umur. Kondisi tersebut yang akhirnya membuat Minke dan Nyai Ontosoroh berjuang melawan hukum kolonial tersebut.

Pesan dan Makna di Balik Bumi Manusia

Bumi Manusia mengandung makna dan pesan moral yang sangat mendalam. Bahkan, novel ini telah tervisualisasikan dalam sebuah film layar lebar pada 2019 oleh Falcon Pictures.

Bumi Manusia menyampaikan pesan moral untuk tidak mudah tergiur oleh hal-hal yang terlihat mewah, cantik, dan indah gemerlap. Ajaran ini mengajak untuk mengendalikan hawa nafsu dalam diri manusia.

Selain itu, Bumi Manusia juga menunjukkan tentang nilai-nilai budaya Jawa. Nilai-nilai tersebut meliputi keikhlasan, kesederhanaan, saling menghormati, kesabaran, hingga keselarasan dengan alam semesta.

Layanan Penyedia Karya Sastra Berkualitas

Bagi penggemar dunia sastra, https://urpilibros.com/ menyediakan beragam judul menarik yang dapat dicoba. Situs ini menawarkan berbagai kategori karya sastra, mulai dari antropologi, arkeologi, edukasi, komunikasi, novel, hingga sejarah.

Proses pembelian produk dapat dilakukan melalui email atau fitur keranjang belanja. Pemesanan lewat email lebih fleksibel, terutama jika ingin memesan dalam jumlah besar atau memiliki pertanyaan tambahan mengenai produk.

URPILIBROS.com menawarkan pengiriman dalam dua hari kerja, khusus bagi wilayah DKI Jakarta. Sementara itu, proses pengiriman untuk provinsi lain memakan waktu sekitar tiga hari kerja.

Novel Bumi Manusia memuat tentang perjalanan Minke yang berada di tengah masyarakat rasialis. Sampai akhirnya, ia menyadari soal praktik feodalisme yang diterapkan kolonial terhadap masyarakat Indonesia, termasuk keluarganya.

Exit mobile version