Hindari Kiamat, Elon Musk Ingin Buat Bahtera Nabi Nuh Bawa Manusia dan Hewan ke Mars

Elon Musk. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ambisi Elon Musk untuk membangun kehidupan di Planet Mars sudah menjadi rahasia umum. Tapi rupanya orang terkaya di dunia ini memiliki rencana yang jauh lebih ambisius yaitu membangun bahtera ala buatan Nabi Nuh untuk manusia dan hewan di Planet Merah.

Dalam wawancara dengan majalah Time saat dinobatkan sebagai Person of the Year 2021, Musk meyakini manusia akan bisa mendarat di Mars dalam lima tahun ke depan. Ia juga ingin membangun kota mandiri, lengkap dengan peternakan, di mana manusia bisa hidup permanen.

Untuk mengisi peternakan itu, Musk berencana membawa hewan bersama manusia ke Mars. Musk mengatakan visinya tersebut mirip seperti bahtera Nuh yang futuristik. “Dan hal besar selanjutnya adalah membangun kota mandiri di Mars dan membawa hewan dan makhluk Bumi ke sana. Semacam bahtera Nuh yang futuristik,” kata Musk, seperti dikutip dari Science Times, Kamis (16/12/2021).

“Namun, kami akan membawa lebih dari dua hewan – agak aneh rasanya jika hanya membawa dua,” imbuhnya.

Musk menambahkan kehidupan antar planet akan menjadi langkah evolusi selanjutnya. Selain itu Mars juga akan bisa menjadi rumah kedua bagi manusia begitu Bumi tidak lagi layak huni karena efek dari pemanasan global. Musk memang berulangkali menyebutkan manusia harus berusaha keluar dari Bumi karena ancaman besar seperti tabrakan asteroid di masa mendatang bisa jadi menyebabkan ‘kiamat’ atau kerusakan besar.

Rencana Musk untuk membawa manusia dan hewan ke Mars mendapatkan sambutan yang cukup negatif dari ilmuwan. Membawa hewan untuk mendukung kehidupan manusia di Mars memang terdengar masuk akal, tapi lingkungan di sana saat ini tidak mendukung untuk dihuni.

Atmosfer Mars saat ini penuh dengan karbon dioksida. Untuk mengubah permukaan Mars jadi mirip seperti Bumi dan layak untuk dihuni, dibutuhkan proses seperti terraforming yang membutuhkan biaya dan sumber daya yang tidak sedikit.

Salah satu ilmuwan yang ragu dengan ambisi Musk adalah Roger Wiens, yang memimpin sensor laser SuperCam di rover Perseverance milik NASA. Kepada Daily Mail, Wiens mengatakan atmosfer Mars yang penuh karbon dioksida mungkin cocok untuk menumbuhkan tanaman, tapi hewan dan manusia butuh oksigen untuk hidup.

“Manusia mungkin cukup pintar untuk memakai sistem pernapasan berisi oksigen, tapi apakah hewan bisa cukup pintar untuk menyesuaikan dirinya dengan sebuah sistem jika mereka tidak sanggup berdiri? Saya pikir tidak begitu,” kata Wiens.

“Kita hanya akan melihat banyak hewan mati. Mari kita coba kebun tanaman terlebih dahulu,” imbuhnya.

Jonathan McDowell, ahli astrofisika dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, juga mengaku skeptis dengan ambisi Musk. Ia mengatakan manusia akan butuh waktu hingga beberapa abad untuk bisa mengembangbiakkan hewan di Mars. “Manusia hanya bisa eksis sebagai bagian dari biosfer – ekologi rumit dengan banyak spesies. Jika jika suatu saat nanti membangun kehidupan manusia di Mars yang mandiri, maka kita akan harus membuat bahtera Nuh dalam level tertentu,” kata McDowell.

“Apakah Musk sudah semakin dekat untuk mencapai ini – tidak sama sekali,” sambungnya. (detik.com)

Exit mobile version