JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Dinilai menistakan agama, selebgram transgender Isa Zega dikecam di media sosial usai aksinya melaksanakan ibadah umrah mengenakan hijab syar’i.
Salah satu kecaman tersebut muncul dari anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Mufti Anam. Ia mengaku miris pada apa yang dilakukan selebgram tersebut. Menurutnya, Isa Zega telah melakukan penistaan agama.
“Saya sangat miris sekali, hari ini saya banyak sekali mendapatkan DM, tautan dari media sosial yang bagaimana setelah saya lihat, ada seseorang namanya ‘Mami Online’ alias Isa Zega alias Sahrul, dia adalah seorang transgender, transwomen, waria, yang di awalnya adalah seorang laki-laki, dia melakukan ibadah umrah dengan menggunakan hijab syar’i dan ini merupakan bagian dari penistaan agama,” ujar Mufti Anam dalam akun Instagramnya dikutip detikNews, Selasa (19/11/2024).
Menurutnya, meski sudah mengubah penampilannya menjadi perempuan, Isa Zega tetaplah laki-laki. karena itu, menurutnya, Isa Zega juga harus melakukan ibadah umrah sebagaimana laki-laki.
“Bagaimana laki-laki dalam hukum Islam bahkan menurut fatwa MUI, seorang laki-laki walaupun diubah jenis kelaminnya, bahwa secara lahiriah dia tetap seorang laki-laki, dan dalam melakukan prosesnya tetap harus menggunakan cara-cara seorang laki-laki,” katanya.
Ia juga menyebut perbuatan Isa Zega itu telah melanggar KUHP dan bisa terancam hukuman penjara 5 tahun.
“Tapi si Isa Zega ini berbeda, dia melakukan umrah dengan menggunakan prosesi dan cara-cara perempuan, ini adalah bagian dari penistaan agama. Bagaimana seorang penista agama sudah diatur dalam KUHP Nomor 156A dengan ancaman 5 tahun penjara,” ungkapnya.
Dia berharap polisi memanggil dan menangkap Isa Zega atas dugaan penistaan agama. Ia juga berharap kejadian itu tidak terulang.
“Maka harapan kami, penegak hukum, kepolisian, dan pihak-pihak terkait untuk segera menangkap si mami online ini agar ke depan tidak ada mami-mami online lain yang melecehkan agama kita. Ingat, bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar kedua di dunia. Harapan kami tidak menimbulkan kericuhan di tengah-tengah masyarakat, juga tidak menjadi contoh yang buruk,” ucapnya. (rdr)
Komentar