Ternyata! Buaya Lebih Cepat Berlari Dibanding Manusia

ilustrasi buaya

SAINS, RADARSUMBAR.COM – Kecepatan lari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) di darat tergolong cepat karena bisa mencapai 17 kilometer per jam dan mempunyai kecepatan lari melebihi manusia.

Kecepatan lari buaya di darat rata-rata 12 sampai 17 kilometer per jam. Bahkan ada juga yang menyebut Buaya Nil (Crocodylus niloticus) mampu berlari di darat dengan kecepatan 30-35 kilometer per jam.

“Beberapa sumber mengutip bahwa buaya dapat mencapai kecepatan maksimum 35 kilometer per jam! Itu sedikit mitos dan tidak ada buaya yang pernah diukur secara ilmiah dengan kecepatan yang begitu gila,” tulis laman africafreak dikutip dari SINDOnews, Sabtu (17/12/2021).

Lalu berapa kecepatan manusia ketika berlari? Kecepatan lari manusia rata-rata 16 sampai 24 kilometer per jam. Untuk mencapai kecepatan 24 kilometer per jam, butuh usaha dan latihan yang cukup.

Dari 15 spesies buaya di 5 benua yang hidup saat ini, hanya buaya Nil dan buaya air asin yang dikenal sebagai spesies tercepat, mampu berlari dengan kecepatan tertinggi hingga 17 kilometer per jam.

Untungnya, semua buaya hanya bisa berlari untuk jarak pendek, biasanya hanya 30-40 meter dalam satu waktu. Secepat mungkin lari lebih dahulu untuk menjauh. Sebab, buaya tidak pernah memilih-milih mangsa untuk dimakan.

Makhluk hidup apa pun yang bersuhu hangat pasti akan diterkam jika buaya sedang lapar. Apalagi, buaya dikenal memiliki percepatan yang luar biasa dalam bergerak pada jarak pendek. Ini yang membuat mangsanya terkejut ketika diserang mendadak secara cepat.

Untungnya, buaya lebih senang berenang dan memburu mangsanya dari dalam air karena postur badannya yang besar (buaya Nil sekitar 750 Kilogram). Buaya berenang lebih cepat daripada kemampuan mereka berlari dan juga merupakan penyelam yang sangat baik.

Mereka dapat menahan napas hingga satu jam di bawah air! Buaya rata-rata bisa berenang hingga 20 km/jam! Kemampuan ini jauh melampau kecepatan berenang dan kemampuan menyelam manusia. (rdr)

sumber: SINDOnews

Exit mobile version