Erick juga menjelaskan bagaimana esports memiliki daya tarik khusus bagi generasi muda. Berdasarkan data, sekitar 43-47% pengguna esports adalah anak muda berusia 8-15 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa esports bukan hanya olahraga masa kini, tetapi juga investasi masa depan dalam mengembangkan talenta generasi berikutnya.
Menurut Erick, ekosistem yang berkembang juga menciptakan peluang besar bagi mitra sponsor dan brand untuk terlibat. “Esports dapat menjadi kendaraan efektif untuk kampanye pemasaran. Dengan basis pengguna yang muda dan platform digital sebagai touchpoint utama, ini adalah cara yang efisien dan fleksibel untuk menjangkau audiens,” jelasnya.
Keberhasilan Indonesia di tingkat Asia dan dunia, lanjut Erick, adalah modal besar untuk menarik perhatian sponsor dan membangun brand positioning yang kuat. “Prestasi ini bisa menjadi langkah penting untuk memperkuat citra brand partner,” tegasnya. (rdr/pssi)