RADARSUMBAR.COM – Penyakit ikan patin merupakan gangguan yang wajib dikenali jika melakukan budidaya ikan patin. Jangan sampai mengabaikannya supaya mampu mendapatkan keuntungan panen.
Ikan patin sendiri tergolong salah satu bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sehingga peluang keuntungan budidaya cukup besar di tanah air.
Apabila Anda juga tertarik untuk budidaya, pertama-tama kenali dahulu penyakit yang umum menyerangnya. Lantas, temukan juga beragam kemungkinan penyebab dan cara mengobatinya.
Inilah 8 Macam Penyakit Ikan Patin
Ada banyak jenis penyakit yang umum menyerang ikan patin. Namun, ada beberapa di antaranya yang wajib Anda tahu dan waspadai. Seperti misalnya beberapa macam penyakit berikut ini.
1. Keracunan
Ikan patin tergolong hewan yang mudah keracunan. Jadi, apabila salah dalam memberi pakan, akan sangat mudah menyebabkan keracunan. Misalnya saja memberi pakan yang telah berubah warna, bentuk maupun bau, tentu sangat berisiko.
Bukan hanya pakan, kondisi air kolam juga dapat menyebabkan keracunan. Misalnya saja air kolamnya sudah kotor sehingga kandungan amoniak tergolong tinggi. Keadaan semacam itu sangat berisiko menyebabkan keracunan.
Amoniak sendiri merupakan zat berbahaya dan beracun. Biasanya muncul karena adanya sisa pakan dalam air kolam dan kotoran ikan patin. Jadi, sangat wajar jika muncul amonia di dalam kolam.
2. Aeromonas
Aeromonas tergolong penyakit ikan patin yang cukup sering menyerang hewan air tersebut. Gejalanya ialah berupa perubahan warna anus dan sirip menjadi warna merah serta terdapat luka atau borok.
tidak jarang ikan patin yang terserang aeromonas mempunyai sifat lebih suka menyendiri dan berenang di permukaan air. Salah satu penyebab aeromonas ialah air kolam kotor dan penuh amoniak.
3. White Spot
Mirip dengan namanya, gejala yang mudah dikenali dari White Spot ialah bintik putih pada tubuh ikan patin. Penyebabnya ialah protozoa di mana hidup dalam air kolam dingin. Umumnya hujan yang bercampur dengan air kolam menyebabkan munculnya protozoa.
Walaupun hanya tampak sebagai bintik putih, Anda tidak boleh mengabaikannya. Sebab, white spot bisa menghambat pertumbuhan hewan. Bahkan juga berpengaruh terhadap nafsu makan.
4. Stress
Stress juga bisa menjadi penyakit ikan patin. Biasanya stress terjadi karena pengaruh lingkungan yang kurang bersahabat. Contohnya saja air kolam kotor, pakan tidak berkualitas, hingga populasi terlalu padat.
Banyaknya predator di sekitar kolam juga turut menjadi penyebab munculnya stress. Jadi, banyak hal perlu diperhatikan untuk mencegah munculnya penyakit pada hewan budidaya.
5. MES
MES atau Motile Edwardsiella Septicemia ialah penyakit yang ditimbulkan oleh Edwardsiella tarda. Gejalanya ialah ikan patin enggan berenang dan kurang nafsu makan.
6. Serangan Parasit
Serangan parasit dapat dikenali dari gejala berupa munculnya bintik putih mirip dengan white spot. Parasit sendiri dapat menular dengan cepat di kolam. Biasanya keadaan kolam yang menyebabkan munculnya parasit.
7. Infeksi Bakteri
Bakteri yang mungkin menyerang ikan patin ialah aeromonas sp. dan pseudomonas sp. bakteri menyebabkan pendarahan di sejumlah bagian. Seperti bagian perut, dada, sampai sirip.
Tidak jauh berbeda dengan penyakit ikan patin lainnya, penyebab infeksi bakteri ialah air kolam kotor. Apabila infeksi tidak segera ditangani, maka berisiko menyebabkan kematian.
8. Serangan Jamur
Bukan hanya parasit dan bakteri yang bisa menyerang hewan budidaya, namun juga jamur. Jamur dapat mengganggu pertumbuhan ikan patin. Gejalanya ialah gerak gerik berbeda seperti kerap menggosok badan ke sisi kolam akibat rasa gatal.
Umumnya jamur muncul karena adanya luka kecil di tubuh. Lantas, air kolam yang kotor menyebabkan jamur semakin bertumbuh. Sehingga jamur semakin mengganggu ikan patin.
Ikan patin merupakan salah satu hewan air yang mudah dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan besar. Akan tetapi, ada beberapa kendala yang perlu diwaspadai, yakni penyakit ikan patin.