Ilmuwan Selandia Baru Temukan Bayi Hiu Hantu Langka

Hiu hantu laut dalam yang baru menetas ditemukan oleh para ilmuwan di Pulau Selatan Selandia Baru. (Situs web Brit Finucci / NIWA)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Bayi hiu hantu yang langka telah ditemukan oleh para ilmuwan di Selandia Baru di lepas pantai timur Pulau Selatan negara itu. Penemuan itu dibuat pada hari Selasa oleh para ilmuwan Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer (NIWA) selama survei di dekat Chatham Rise di lepas Pulau Selatan.

Sebuah pernyataan dari NIWA di situs web mereka mengatakan “hiu laut dalam yang baru lahir – atau baru menetas – dikumpulkan pada kedalaman sekitar 1.200m di Chatham Rise”. Hiu hantu juga disebut chimaeras dan sebenarnya bukan hiu, tetapi kerabat hiu dan pari bertulang rawan. Mereka jarang ditemukan dan penampakan anak mereka bahkan lebih jarang, menurut NIWA.

Embrio mereka “berkembang dalam kapsul telur yang diletakkan di dasar laut, memakan kuning telur sampai mereka siap menetas,” kata NIWA. Brit Finucci, ilmuwan NIWA yang merupakan bagian dari tim yang membuat penemuan itu, menyebutnya sebagai “penemuan yang sangat langka dan menarik.”

“Spesies air dalam umumnya sulit ditemukan, dan seperti hiu hantu khususnya, mereka cenderung cukup samar. Jadi kami jarang bertemu mereka,” katanya kepada BBC.

“Bisa dibilang hiu hantu ini baru menetas karena perutnya penuh kuning telur. Ini cukup mencengangkan. Sebagian besar hiu hantu air dalam dikenal sebagai spesimen dewasa; neonatus jarang dilaporkan sehingga kami hanya tahu sedikit tentang mereka,” kata Dr Finucci seperti dikutip dalam pernyataan NIWA.

Dia menambahkan bahwa hiu hantu muda menunjukkan karakteristik yang sama sekali berbeda dari hiu dewasa. “Dari spesies chimaera yang dipelajari lebih baik, kita tahu bahwa remaja dan dewasa dapat memiliki kebutuhan makanan dan habitat yang berbeda. Remaja juga terlihat berbeda dengan orang dewasa, memiliki pola warna yang khas, ”katanya.

“Menemukan hiu hantu ini akan membantu kita lebih memahami biologi dan ekologi kelompok ikan laut dalam yang misterius ini,” tambahnya. Tes lebih lanjut dan analisis genetik diperlukan sehingga spesies yang tepat dapat ditentukan, katanya. Chimaeras juga kadang-kadang disebut sebagai ratfish dan telah ada selama jutaan tahun.

Ilmuwan dari Shark Specialist Group, sebuah divisi dari International Union for the Conservation of Nature, baru-baru ini mengatakan bahwa 16 persen spesies hiu hantu “terancam” atau “hampir terancam”. Penilaian, yang diterbitkan pada Desember 2020 di jurnal Fish and Fisheries, juga menemukan bahwa 15 persen spesies hiu hantu “sangat kurang dipelajari sehingga risiko kepunahan mereka tidak dapat ditentukan,” menurut The New York Times. (independent.co.uk)

Exit mobile version