Bupati optimistis Pulau Simangki dengan segala daya tariknya dapat jadi magnet baru sektor pariwisata di kawasan Pantai Barat Sumatera, khususnya Pesisir Selatan, karena layak dijadikan tempat beristirahat memanjakan diri bersama alam. Kejernihan Teluk Painan dan didukung pasir yang putih merupakan terapi tersendiri bagi wisatawan setelah lelah dan sibuk dengan rutinitas ibu kota. Hanya perlu 20 menit naik speed boat dari pelabuhan Panasahan Painan.
Pengembangan Simangki sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Ripparda) Pesisir Selatan yang telah diakomodir dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional. “Kami membagi kawasan bahari menjadi dua kawasan, yakni kawasan Mandeh dan Kawasan Carocok. Nah, Simangki masuk dalam kawasan Carocok,” terang bupati.
Sektor pariwisata masuk dalam misi ke IV di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain pembangunan dan pengembangan destinasi, pengelolaan sektor pariwisata juga fokus pada peningkatan kualitas sumber daya pengelola, sehingga pengelolaan lebih profesional.
Ke depan, pemerintah kabupaten berencana membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pengelola. “Rencananya begitu. Kami di pemerintah bertugas sebagai regulator,” ujarnya. Pulau Simangki Gadang seluas 1,6 hektare dan Simangki Ketek seluas 0,6 hektare adalah dua pulau kecil di gugusan pulau Teluk Painan. (ant)