PADANG, RADARSUMBAR.COM – Harga daging sapi naik memberikan dampak signifikan terhadap usaha rumah makan, terutama Rumah Makan Padang.
Tentu saja, sebab makanan yang nomor satu terenak di dunia, yakni, rendang, yang wajib ada di setiap rumah makan Padang berbahan utama daging sapi.
Belum lagi, ada informasi yang menyebutkan akan ada mogong para pedagang sapi di Jakarta pada Senin (28/2/2022) hingga Jumat (4/3/2022). Pasti saja, rendang yang diincar sebagai pembuka selera makan ini akan berdampak.
Seperti yang diutarakan Mukhlis Bisma, pemilik RM Padang di Jatinegara, Jakarta Timur kepada Idxtimes. Dia menyebut, jika rencana mogok jualan pedagang daging sapi terealisasi, maka dapat dipastikan kerugian akan menghampirinya.
“Daging sapi ini adalah bahan utama untuk membuat rendang. Kalau tidak ada sudah pasti kita juga ikut rugi. Bisa dipastikan omset turun setengahnya, karena rendang adalah menu utama yang wajib ada,” ujarnya.
Dia menuturkan, saat ini harga daging sapi terhitung Rp140 ribu per kilogram. Kenaikan itu sudah terjadi sejak sebulan terakhir. dan membuatnya harus rela tidak menaikan harga rendang karena takut ditinggal pelanggan.
“Kemarin sebelum rencana mogok masih jual rendang enggak kita naikin harganya karena nanti pelanggan kabur. Sekarang ada rencana mogok jualan pedagang sapi, kita benar-benar bisa ditinggal pelanggan,” kata Mukhlis.
Mukhlis menuturkan, jika harga daging sapi terus merangkai naik maka hidangan rendang rencananya akan diakali dengan cara mengurangi porsinya.
“Kalau nanti setelah pedagang mogok enggak ada perubahan kita akan kecilin porsi rendangnya. Kalau naikin harga kita enggak bisa paling begitu siasatinnya,” tuturnya. (rdr)