Harga Tiket Pesawat Mahal, Pemudik di Pariaman Pilih Pulang dengan Bus

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Jati Kota Pariaman, Sumbar Harry Leo (tengah) dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Afwandi (kanan) sedang memeriksa kelengkapan surat bus di terminal Pariaman, Kamis. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Arus balik Lebaran yang menggunakan bus di Terminal Tipe A Jati Kota Pariaman, Sumatera Barat diperkirakan masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan akibat adanya perpanjangan libur dan tiket pesawat yang mahal.

“Arus balik masih tinggi, mungkin karena adanya perpanjangan libur anak sekolah serta harga tiket pesawat yang masih tinggi sehingga pemudik lebih memilih menggunakan bus untuk balik,” kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Jati Kota Pariaman Harry Leo di Pariaman, Kamis (12/5/2022).

Ia mengatakan keberangkatan penumpang di terminal tersebut untuk arus balik mulai terjadi pada Selasa (3/5/2022) dan Rabu (4/5/2022) dengan jumlah penumpang masih sedikit yakni 20 dan 44 orang penumpang.

Angka keberangkatan penumpang untuk arus balik di daerah itu mulai naik pada Kamis (5/5/2022) dengan jumlah penumpang 167 orang sedangkan H+7 Lebaran mencapai 198 penumpang.

Pada awalnya, pihaknya memperkirakan H+7 merupakan puncak arus balik namun ternyata pada Rabu (11/5/2022) jumlah penumpang yang kembali ke perantauan jauh lebih banyak.

“Kemarin jumlah penumpang yang berangkat sekitar 260 orang dengan menumpang 15 unit bus. Diperkirakan dalam minggu ini harus balik masih berlangsung,” katanya.

Ia menyampaikan jumlah penumpang tersebut naik drastis dibandingkan hari biasanya karena pada hari biasa bus antar provinsi yang berangkat dan menaikkan penumpang di terminal itu yakni tujuh sampai sembilan unit.

Ia mengatakan pihaknya selalu memeriksa kelayakan kendaraan bus yang berangkat dari terminal tersebut serta memastikan penumpang taat protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Afwandi mengatakan pihaknya terus berupaya agar bus memanfaatkan terminal tersebut untuk menaik dan menurunkan penumpang.

“Kami terus mengajak warga untuk naik di terminal dan bus juga menaikkan penumpang di terminal. Jadi tidak ada lagi bus yang menunggu penumpang di tepi jalan,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang keluarga penumpang yang naik di terminal tersebut Citra Aditur Bahri mengatakan dirinya lebih memilih memberangkatkan anaknya ke Yogyakarta menggunakan bus karena harga tiket pesawat yang terlalu tinggi.

“Kalau dengan pesawat Rp3 jutaan sedangkan bus hanya sekitar Rp700 ribu. Perbedaannya terlalu tinggi,” kata dia.

Penumpang yang akan berangkat ke Medan, Sumatera Utara Fahrial mengatakan dirinya sengaja lambat kembali ke rantau karena takut macet di perjalanan sehingga perjalanannya akan terasa lama. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version