Ia tidak menyangka bahwa melalui konten yang diunggahnya, yang banyak menampilkan sesi belajar musik dan nyanyi di kelasnya, banyak musisi terkenal Indonesia dan mancanegara yang kemudian menyapa dan menyebut namanya di postingan mereka.
Hal yang paling membahagiakan untuk Tri adalah saat melihat murid-murid yang diajar dari nol, bisa masuk dalam hampir semua kompetisi bakat atau menyanyi.
Saat berbagi informasi tentang program pemerintah untuk industri ekonomi kreatif, Dr. Mohammad Amin menceritakan peran Kemenparekraf dalam industri musik yang mencakup membuat regulasi dan sosialisasi kebijakan untuk membangun industri musik, mengadakan program pengembangan musik lewat inkubasi dan kompetisi, dan memberi dukungan atau sponsorship.
Terkait topik diskusi siang itu, Amin – yang juga dosen aktif dan seorang etnomusikolog – mengatakan musisi sebaiknya belajar teori, tapi pada waktu yang sama harus bisa menggali teknik sendiri.
“Banyak teman-teman saya yang belajar autodidak, tapi juga belajar dari buku, notasi balok, sejarah musik. Saya setuju bahwa untuk bisa menjadi musisi yang baik, harus melakukan keduanya,” terangnya.
Ia juga mendukung dikembangkannya pendidikan non formal bagi sumber daya manusia di berbagai bidang kreatif bila memang belum ada institusi formalnya. Pentingnya standar dan sertifikasi profesi, khususnya bagi yang melewati jalur pendidikan nonformal, agar tetap bisa bersaing, contohnya untuk sound engineer.
Artis Promotions Lead Resso Indonesia, Matthew Tanaya juga membagikan pengalamannya dalam berkarier di dunia musik Indonesia setelah melanglang buana.
Lulusan S2 jurusan Music and Sound Production dan Music Business ini mengatakan, selain materi perkuliahan, hal yang mendukung kariernua di bidang musik adalah menambah pengetahuan melalui nonton berbagai pertunjukkan musik, baca buku, hingga berbicara dengan banyak sekali orang tentang masa depan industri musik.
“Di Resso memungkinkan saya bertemu dengan banyak pelaku industri musik, mulai dari penyanyi, musisi, orang label, dan lain-lainnya, yang path-nya beda semua. So you just need to find the right path,” tuturnya.
Ia juga berharap bahwa inisiatif Resso untuk menyelenggarakan Coaching Clinic juga bisa mendorong majunya generasi baru musisi Indonesia.
“Resso sangat berkomitmen dalam mendukung musisi muda Indonesia melalui berbagai program edukasi seperti Coaching Clinic ini. Selain itu, kami juga menampilkan dan mempromosikan musisi-musisi muda berbakat melalui program reguler kami, antara lain Resso Studio Live dan Resso Rising,” tutup Matthew.
Resso Studio Live merupakan konser yang di-streaming secara langsung dengan menampilkan musisi terpilih untuk membawakan lagu mereka secara akustik, sementara Resso Rising menampilkan musisi yang tengah naik daun dalam playlist di aplikasi Resso setiap bulannya.
Acara diskusi yang dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab singkat dengan peserta kemudian ditutup dengan pertunjukkan akustik dari Bilal Indrajaya. Diiringi keyboard, Bilal melantunkan single terbarunya, ‘Saujana’, dan lagu lawas, ‘Niscaya’. (rdr)