Raksasa prasejarah itu diambil dari Cal Torrades di Spanyol timur laut dan diperkirakan telah bersembunyi di bawah permukaan selama sekitar 80 juta tahun. Spesies itu diperkirakan hidup di Zaman Campanian, masa ketika permukaan laut naik membuat lautan merebut kembali wilayah pesisir sementara binatang buas seperti Helicoprion dengan rahang gergaji spiral berkeliaran di perairan.
Sisa-sisa kuno yang ditemukan antara lain termasuk panggul kura-kura dan bagian karapasnya. Struktur tulang yang unik pada panggulnya menunjukkan bahwa temuan tersebut merupakan takson baru kura-kura karena ciri aneh ini belum diamati pada sisa-sisa spesies lain. Para penulis memperkirakan fungsinya mungkin ada hubungannya dengan anatomi pernapasan yang unik.
Ukurannya yang sangat besar merupakan contoh evolusi konvergen karena hingga saat ini kura-kura raksasa ada di Amerika Utara dan Selatan. Terbukti, gigantisme muncul dalam beberapa garis keturunan kura-kura dari seluruh dunia, mengakibatkan spesies dengan cangkang besar hanyut di sisi planet yang berlawanan.
“Hingga saat ini, diperkirakan penyu laut terbesar yang pernah mengarungi lautan, seperti protostegids Archelon dan Protostega, terbatas hanya ada di Amerika Utara selama zaman Cretaceous (Campanian-Maastrichtian) terbaru,” kata para penulis.
“Penemuan chelonioid Leviathanochelys aenigmatica yang ukurannya menyaingi Archelon, menyoroti keanekaragaman penyu laut dan tentang bagaimana fenomena gigantisme dalam kelompok ini juga terjadi di Eropa,” tutup mereka. (rdr/detik.com)