JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Aneh bin ajaib, Profesor Zoologi Rainer Willmann menemukan spesies aneh lalat kalajengking atau Scorpionfly. Bahkan, penampilan spesies ini sangat unik dan berbeda dengan spesies sejenisnya yang banyak ditemukan di Indonesia.
Mengutip dari laman Erusasiaview pada Jumat (16/12/2022), spesies ini menjadi genus terbaru dan dinamai Lulilan obscurus. Studi mengenai penemuan spesies lalat kalajengking diterbitkan melalui jurnal Contributions to Entomology. “Penampilan kalajengking baru yang ditemukan ini sangat aneh,” kata Willmann.
Spesies yang berkelamin jantan memiliki perut kurus dan memanjang, di ujungnya ada organ besar dengan penjepit panjang untuk mencengkram ketika mereka kawin.
Panjang Tubuhnya Mencapai 3 Cm
Lalat kalajengking ini memiliki panjang tubuh sebesar 3 cm lebih, artinya ukuran mereka sangat besar. Serangga ini ditangkap oleh Profesor Jochen Martens, seorang ahli zoologi bersama rekannya Stuttgart Dr Wolfgang Schawaller.
Nama Lulilan untuk lalat kalajengking berasal dari alat kelaminnya yang memiliki bentuk unik, yakni bulat. Rupanya seperti sengatan kalajengking. Lulilan juga memiliki kepala yang memanjang dan khas. Sementara itu, yang betina Lulilan memiliki ciri yang sangat berbeda dengan jantan, sejauh ini hanya sebagian kecil saja yang diketahui terkait bentuknya.
Ada Genus yang Terdapat di Indonesia
Dari lalat kalajengking yang telah dideskripsikan, hanya genus Leptopanorpa yang berasal dari Sumatera, Jawa, dan Bali, yang telah mengembangkan perut secara khas. Namun, itu tidak terkait erat dengan lalat kalajengking Lulilan.
“Ini adalah contoh yang luar biasa, di mana karakteristik serupa muncul secara mandiri. Mungkin sebagai respons terhadap tekanan evolusioner yang serupa,” ujar Willmann.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman Wildlife Trusts, lalat kalajengking merupakan hewan dengan sayap seperti lalat, amun bagian ekornya seperti kalajengking. Mulutnya juga memiliki bentuk yang unik, yaitu menyerupai paruh burung. Lalat kalajengking merupakan serangga yang terklasifikasi dalam ordo Mecoptera, jenis ni telah ada di Bumi sejak 250 juta tahun lalu.
Tidak Memiliki Hubungan Kekerabatan dengan Kalajengking
Diperkirakan, sekitar 550 spesies serangga yang dikategorikan sebagai lalat kalajengking. Walaupun memiliki kemiripan bentuk tubuh dengan kalajengking, hewan ini tidak memiliki hubungan kekerabatan terhadap kalajengking lho.
Jika kalajengking memiliki racun pada ekornya, lain halnya dengan spesies lalat kalajengking. Hewan ini sama sekali tidak berbahaya, ini diungkapkan langsung oleh Profesor Willmann. Di Asia, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki spesies lalat kalajengking terbanyak yang berhasil teridentifikasi. Salah satunya Neopanorpa mulleri yang ditemukan di Pulau Jawa.
Kemudian ada juga Neopanorpa umbonata dari Pulau Sumatera, Neopanorpa spicata dari Pulau Kalimantan, dan Neopanorpa angustiapicula dari Pulau Jawa. Di Eropa, hanya ada beberapa spesies lalat kalajengking. (rdr/detik.com)
Komentar