Terkait penggunaan bahasa Minang, Jajang C. Noer, salah satu pemain dalam film tersebut, mengakui bahwa perannya dalam Onde Mande! merupakan salah satu yang paling sulit yang pernah ia mainkan.
Meskipun memiliki latar belakang Minang, ia mengakui bahwa ia tidak fasih berbicara dalam bahasa ibunya.”Kenapa saya mau bermain di sini, karena saya kenal Paul dari dia umur 4 tahun.”
“Jadi saya nggak bisa nolak, walaupun pas dapat skenario saya sadar kalau perannya susah sekali. Setengah mati saya menghapalkan dialog bahasa Minang,” terang Jajang C. Noer.
Di sisi lain, Emir Mahira yang juga berperan dalam film Onde Mande! mengungkapkan bahwa ia melihat dirinya sendiri saat memerankan karakter Anwar. Ia menyatakan bahwa terdapat kesamaan antara dirinya dan karakter yang diperankan.
“Anwar sangat dekat dengan aku secara personal. Anwar dan aku punya journey masing-masing, dan kita menemukan identitas kita sendiri ketika kita kembali ke rumah,” tutur Emir Mahira.
Sekadar informasi, cerita dalam film ini berfokus pada masyarakat di sebuah desa yang berada di tepi Danau Maninjau.
Mereka bekerja sama untuk memiliki kesempatan mendapatkan hadiah sayembara senilai Rp2 miliar setelah salah satu warga yang seharusnya memperoleh hadiah tersebut meninggal sebelum berhasil menerimanya. (rdr/dtk)