Begini Peneliti di Jerman Ajarkan Sapi BAB di Toilet, Ada Hadiah dan Hukuman!

Ilustrasi sapi di salah satu peternakan sapi di Belgia. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kita telah berada di tepi krisis iklim. Para ilmuwan pun mencari berbagai metode untuk mengurangi emisi di Bumi. Salah satu caranya mengajarkan sapi untuk buang air besar di toilet.

Kotoran hewan ternak seperti sapi memang merupakan masalah bagi lingkungan. Kotoran tersebut, yang mengandung amonia, bakal bercampur dengan tanah saat hewan ternak BAB sembarangan. Percampuran amonia dan tanah ini bakal memunculkan nitro oksida, salah satu gas rumah kaca berbahaya selain metana dan karbon dioksida.

Nitro oksida ini bakal mencemari tanah, saluran air, bikin perangkap panas di atmosfer Bumi, dan mengikis lapisan ozon. Nah, untuk mengatasi masalah itu, tim peneliti dari Jerman dan Selandia baru berpikir bahwa ide yang bagus untuk mengajarkan sapi supaya enggak BAB sembarangan.

“Sapi, seperti banyak hewan lain atau hewan ternak, cukup pintar dan mereka bisa belajar banyak. Mengapa mereka tidak bisa belajar menggunakan toilet?” kata anggota penulis Jan Langbein, yang merupakan seorang psikolog hewan di Research Institute for Farm Animal Biology (FBN) di Jerman.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 13 September di jurnal Current Biology, para peneliti menunjukkan bahwa sapi dapat dilatih menggunakan toilet. Keterampilan sapi untuk BAB di toilet ini memungkinkan limbah kotoran dikumpulkan dan diolah, sehingga membersihkan gudang, mengurangi polusi udara, dan menciptakan peternakan yang lebih terbuka dan ramah hewan.

Untuk mengajarkan para sapi BAB di toilet, peneliti memulai dengan memberi hadiah kepada mereka jika buang air kecil di jamban. Selanjutnya, para peneliti membiarkan sapi mendekati jamban dari luar ketika mereka perlu buang air kecil.

“Kamu harus mencoba memasukkan hewan ke dalam proses dan melatih hewan untuk mengikuti apa yang harus mereka pelajari,” kata Langbein. “Kami menduga itu mungkin untuk melatih hewan, tetapi sejauh mana kami tidak tahu.”

Selain penghargaan, peneliti juga memberikan “hukuman” bagi sapi yang enggak BAB di jamban. Sapi yang enggak BAB di toilet bakal dipasangkan headphone berisi lagu yang enggak enak didengar supaya si sapi merasakan pengalaman buruk ketika BAB sembarangan.

“Sebagai hukuman, kami pertama kali menggunakan headphone in-ear dan kami memainkan suara yang sangat buruk setiap kali mereka buang air kecil di luar,” kata Langbein.

“Kami pikir ini akan menghukum hewan—tidak terlalu kejam—tetapi mereka tidak peduli,” sambungnya, sembari menyebut bahwa metode tersebut nyatanya berhasil mendorong sapi BAB di toilet.

Para sapi dilatih BAB di toilet selama 45 menit setiap hari. Setelah 10 hari pelatihan, tim berhasil melatih 11 dari 16 sapi yang terlibat dalam percobaan. Langbein optimis bahwa dengan lebih banyak latihan, tingkat keberhasilan sapi untuk BAB di toilet dapat ditingkatkan.

Para peneliti pun kini ingin mentransfer metode latihan BAB bagi sapi ini ke peternakan asli. Langbein berharap bahwa “dalam beberapa tahun semua sapi akan pergi ke toilet,” katanya.

“Setelah sepuluh, lima belas, dua puluh tahun meneliti dengan ternak, kami tahu bahwa hewan memiliki kepribadian, dan mereka menangani hal-hal yang berbeda dengan cara yang berbeda. Mereka semua tidak sama,” pungkas Langbein. (*)

Sumber: kumparan

Exit mobile version