“Kita juga tidak mau varian baru COVID-19 masuk ke Indonesia. Kita inginkan semua destinasi wisata itu aman dan nyaman bagi wisatawan,” sambungnya.
Sekjen Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran (Alan) menuturkan, bulan September 2021 telah muncul sedikit perbaikan meski masih terkendala pembatasan mobilitas dan vaksinasi belum merata. Ia menyatakan selalu siap menerima pembukaan kegiatan.
“Pasti siap, karena kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima, termasuk dalam menjaga kesehatan, keamaman, kebersihan, di mana saat pandemi ditambahkan pedoman terkait prokes,” ujarnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menuturkan, industri pariwisata di Pulau Dewata sangat terpengaruh dan timbul kontraksi ekonomi yang mengkhawatirkan. Bali, dikatakannya, kehilangan pemasukan devisa, pajak, omset UMKM, serta keterisian hotel sangat rendah.
Ia pun menyambut gembira penurunan COVID-19 di Jawa dan Bali dan berharap semua pihak dapat mengawal momentum baik tersebut agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus. “Bagi kami yang terpenting adalah trust building, yaitu membangun kepercayaan wisatawan untuk datang. Kalau Bali sudah sehat dan hijau maka akan cepat pulihnya,” tegasnya. (rdr-007)